Author : @nisamanda
Genre : Romance; agak yadong dikit(?)-_-
Cast :
Chorong Park
JR ( Park Jinyoung )
Other cast YANG GA KALAH IMUT
Length : Chaptered/On progress
PG : > 17th-50th._.
Akhirnya...setelah sekian lama(?) dan butuh sedikit perjuangan, part II dari FF gajelas ini akhirnya terbit juga wkwk makasih banyak buat mentemen yang udah ngasih komen buat Part I nya^^ segala masukan dan kritik udah author coba perbaikin dan semoga...part II ini bisa lebih menghibur dari part sebelumnya. enjoy it:)
-00-
Hai Park ChorongJ
Apa kabar malaikatku?
Aku rindu senyum manismu
Aku rindu suaramu yang kadang lebih terdengar seperti suara
anak perempuan berumur 5 tahun
Apakah kau merindukanku juga?
Aku akan datang....
Menjemput malaikatku
-oo-
Chorong POV
“YA OPPA BANGUNLAH!!” aku berusaha keras untuk membangunkan pria ini
sejak pukul 6.00 KST tadi. Tapi sepertinya semua ini tidak ada gunanya. Pria
yang umurnya setahun di atasku itu memang terkenal paling susah untuk
dibangunkan di bawah pukul 9 pagi. Aku sangat jengkel bila membayangkan tampang
berantakannya saat bangun tidur. Dia hampir setiap pagi berkata “Jam berapa
ini? Apakah aku terlalu pagi untuk bangun?”
Walaupun dia kadang sangat
menyebalkan, aku sangat menyayanginya. Oh iya...aku sepertinya hampir lupa
untuk memperkenalkannya. Dia adalah Yoseob oppa. Kau tau? Aku kadang berpikir
kami berdua sama sekali tidak mirip. Apalagi hidungku dan hidungnya terlihat
sangat berbeda apabila dilihat dari berbagai sisi(?)
Kami berdua tinggal di rumah ini
tanpa ditemani kedua orang tua kami. Mereka sedang tinggal di Tokyo sejak 5
tahun yang lalu. Seharusnya aku juga tinggal disana. Namun, karena aku sangat
ingin kuliah di Korea akhirnya aku pun menolak ajakan kedua orang tuaku
tersebut. Memang sangat menyedihkan. Rasanya sangat berat di awal. Biasanya,
suara eomma adalah suara yang paling pertama aku dengar ketika aku baru bangun
di pagi hari. Tapi membayangkan suara melengkingnya yang bosan saat
membangunkan anak gadisnya ini terkadang membuatku tertawa. Aku juga merindukan
appaku. Appa dan aku memang tidak dekat, tapi begitulah...aku juga sangat
menyayangi nya seperti aku menyayangi eomma.
“OPPA BANGUUUN!!! Hari ini aku
mengajar di jam pertama. Aku tidak mau murid-muridku kecewa karena ternyata
gurunya tidak disiplin.” Aku terus merengek sambil menarik-narik baju oppaku
yang terlihat masih nyaman dengan posisinya sejak malam tadi. Tidur sambil
memeluk guling.
“ng...ini kan masih pagi cho.
Kenapa kau terus saja menggangguku hah? Aku lelah sekali kau tau hoam” Yoseob
oppa hanya membuka kedua matanya sedikit sambil mengganti posisinya, dengan
guling yang sekarang ada di atas telinganya.
“oppa....kau kan memang bertugas
untuk mengantarku setiap hari! Apakah kau lupa dengan pesan eomma? Dia akan
murka kalau tau anak gadisnya ini berangkat ke tempat kerjanya sendirian.”
Ketika mendengar kata “eomma”,
Yoseob oppa langsung membuka kedua matanya secara tiba-tiba “APAH? TIDAK....KAU
TIDAK BOLEH BERANGKAT SENDIRIAN. Tunggu sebentar, oppa akan cuci muka dulu.” aku
tersenyum evil ketika melihat oppaku itu kini sedang sibuk merapikan dirinya di
kamar mandi. Dia memang paling takut dengan eommaku. Eommaku memang sangat
tegas dengan oppaku yang satu itu apalagi soal menjaga aku. Bukan karena dia
pilih kasih, dia hanya menginginkan kedua anaknya itu akan saling menjaga satu
sama lain walaupun dia tidak bisa berada di samping mereka. Aku jadi merindukan
eomma.......
Tak lama kemudian, Yoseob oppa
keluar dari kamar mandi. Aku melihat wajahnya yang sangat lucu. Dia mungkin
masih tidak terima karena aku mengganggu acara “tidur paginya” tadi. Aku ingin
tertawa melihatnya.
“Oppa...kenapa dengan wajahmu?
Apakah kau merasa terpaksa untuk melakukan tugasmu ini?” aku iseng bertanya
kepadanya dengan mimik muka polos.
“Tidak cho.” Jawabnya singkat.
Aissh~
“Oppa......” aku menyenggolnya
sambil menunjukkan aegyoku kepadanya. Aku tidak mau Yoseob oppa marah kepadaku.
Menyedihkan....
Ku lihat Yoseob oppa
memandangiku. Apakah dia benar-benar marah?entahlah aku sangat bingung dengan
sikapnya pagi ini. Tapi...
“TETOT.....KAU TERTIPU!!!
HAHAHAHA Cho...kau ini jadi yeoja bodoh sekali sih. Aku tidak mungkin marah
dengan adik perempuanku yang satu ini. Tidak...aku hanya merasa ngantuk pagi
ini. Aku baru tidur selama 3 jam.” Yoseob oppa mengacak rambutku sambil
tersenyum. Ya ampun sampai kapan oppa bodohku ini memperlakukanku seperti anak
kecil?
“YA!!! YOSEOB KAU INI
MENYEBALKAN” ups aku kelepasan hahahaha
“Hei kau ini sangat tidak sopan.
Panggil aku oppa!” wajah Yoseob oppa terlihat cemberut setelah aku memanggilnya
seperti itu. Aku sangat senang untuk menjahilinya.
“Tidak mau.” Jawabku singkat
“Chorong-ah.....baiklah
terserahmu saja. Aku tidak memaksa kok. Jangan ngambek seperti itu” Yoseob oppa
memandangku dengan takut-takut. Kena kau oppa!
“TETOT!!! OPPA KAU BODOH SEKALI
HAHAHAHA” aku membalasnya dengan puas. Sepertinya dia gemas dengan kelakuanku.
“ah terserah kau saja. Kajja kita
berangkat!” dia lalu menyerahkan helm kepadaku. Dia mengacak rambutku sekali
lagi sambil tersenyum. Ah oppa.....kau ini hahaha
-00-
JR POV
“Kenapa
kau kelihatan diam sekali sejak kemarin? Tidak biasanya kau seperti ini.”
Seseorang yang baru datang menyadarkanku. Oh ternyata dia.
“Ah
sudahlah kau ini. Kau banyak komentar sekali. Aku sedang ingin diam saja di
posisi ini. Jarang-jarang aku bisa datang sepagi ini dan duduk di dekat
jendela. Rasanya sudah lama sekali aku tak pernah memandang keluar jendela.”
Aku memang sejak tadi sedang asyik memandang keluar jendela. Entah, apa yang
sedang aku pikirkan sejak tadi.
“Bagaimana
dengan Hyeri? Apakah kau masih betah dengannya?” tanya Jaebum sambil meninju
pundakku. Jaebum atau yang biasanya dipanggil JB, adalah teman dekatku sejak
SMP. Kalau bisa dibilang kami berdua sudah seperti saudara, bahkan saudara
kembar. Hanya dia satu-satunya makhluk di sekolah ini yang berani untuk berlaku
tidak sopan seperti memukul kepalaku dan berbicara keras kepadaku. Aku berani
jamin selain dia, tak ada satupun orang disini yang berani padaku. Ah aku
lupa....guru baru itu! Sial nenek sihir itu tiba-tiba muncul dipikiranku.
“Hyeri?
Aku sudah putus dengannya kemarin. Lebih tepatnya aku yang memutuskannya. Aku
bosan dengannya” jawabku enteng
“Apa
kau sudah gila? Hyeri...yeoja paling cantik di sekolah ini kau campakan begitu
saja?” Cantik? Tapi sifatnya sangat menjijikan.
“Ya dia
memang cantik tapi aku bosan dengannya. Menurutku, di dunia ini tak ada satupun
wanita yang sempurna seperti eommaku. Oh ya...kalau kau mau ambil saja Hyeri,
aku tidak apa-apa kok.” Aku kini sibuk dengan gadgetku yang berlogo buah apel.
“YA JIN
YOUNG-AH!! Kau ini bodoh atau apa? Mana mungkin aku berkencan dengan mantan
yeojachingu sahabatku sendiri. Apakah kau sudah gila?” Jaebum memukul kepalaku.
“Aw...kau
berani denganku hah?” tanyaku sambil mengusap kepalaku yang benar-benar sakit.
Sungguh, kenapa aku bisa tahan bersahabat dengan orang setega dia......
“Hahaha
maafkan aku. Oh ya bagaimana dengan guru baru itu? Apakah tipemu sudah berganti
menjadi penyuka tipe-tipe wanita yang umurnya lebih tua daripadamu?”
Sial...kenapa JB harus menyebut nenek sihir itu lagi di hadapanku? Jujur aku
masih sangat kesal dengan kejadian sehari yang lalu. Apa yeoja sialan itu tak
tau siapa aku?
“Apa?
Nenek sihir itu? Kau mabuk? Aku tak mungkin menyukai yeoja seperti itu. Yang
seperti Hyeri saja sudah membosankan, apalagi dia?Mungkin aku hanya perlu waktu
sehari untuk mencampakannya.” Ku lihat raut wajah JB berubah. Seperti.......
“Baiklah,
kalau kau memang lihai dalam hal itu aku akan memberikanmu sebuah tantangan.”
JB menyunggingkan senyumnya, yang layak disebut “senyum setan” kepadaku.
Tantangan?
“Apa
itu?”
“Kau
harus berhasil untuk mengajaknya berkencan dalam waktu 2 minggu.” Tantang JB
kepadaku.
“Dia?
Dia siapa?” Tanyaku penasaran.
“Dia.....”
jawabnya sambil menunjuk ke arah luar jendela. Tampak seorang yeoja baru turun
dari sebuah motor sport berwarna merah, yang dikendarai oleh seorang namja. Tak
lama kemudian dia pun membuka penutup kepalanya tersebut lalu memberikannya
kepada namja itu. Dia?
“Tidak.”
Tolakku singkat. Bukannya tak berani dengan tantangan itu. Tapi aku merasa
terhina jika harus mengajak wanita yang umurnya lebih tua daripadaku untuk
berkencan. Apakah tidak ada wanita lain? Ini sangat menjengkelkan.
“Kau
takut , tuan Park?” kalimat ini.....aku benci kalimat ini.
“Tidak
, aku tidak takut. Beri aku waktu satu minggu untuk melakukan tantangan ini dan
jangan panggil aku JR, kalau aku tidak bisa membuat wanita itu tergila-gila
kepadaku.” Jawabku mantap. Dua minggu? Kurang dari itu pun aku yakin bisa
menaklukannya.
“Satu
minggu? Baiklah kalau itu maumu. Ku harap kau berhasil.” Jaebum pun menyodorkan
tangannya untuk mengajakku bersalaman. Aku pun menyambutnya dengan malas.
-00-
“Bagaimana kabarnya? Apakah dia masih
terlihat seperti dulu?
“Ya tuan. Bahkan dia terlihat
lebih cantik dan dewasa.”
"Benarkah? Walaupun dia terlihat
dewasa, aku yakin suaranya tidak akan pernah berubah.”
“Saya rasa juga begitu Tuan.”
“Baiklah, kau ingat kan tugasmu?
Aku harap kau dapat menyelesaikannya secepat mungkin.”
“Baik Tuan.”
Pria
itu pun kemudian menutup sambungan telepon itu. Sambil memandangi salju yang
ada di luar ruangannya dari balik jendela, segaris senyum hangat terlukis di
wajahnya. Setelah puas memandang salju-salju tersebut, tangannya pun menarik
gagang dari sebuah laci meja kayu yang terletak di dekatnya. Tampak sebuah foto
gadis perempuan yang kira-kira berumur 10 tahun sedang tersenyum, yang lebih
tampak seperti senyum terpaksan memakai seragam biru dengan rambut yang tidak
karuan. Seperti orang frustasi.
“Ya Park Chorong!! Lihatlah fotomu. Sangat
berantakan dan jelek. HAHAHA”
“Ah diam kau cerewet! Aku yakin
ini adalah foto berantakanku yang terakhir untuk seumur hidupku.” Jawabnya
yakin sambil mengepalkan satu tangannya ke atas.
“Kau yakin? Aku malah berpikir
kau akan tampak seperti nenek sihir yang mempunyai suara seperti anak bayi.
Hiiii~”
“Jangan bicarakan soal suaraku.
Kau ini!” sambil memukul kepalanya.
“Aw...sakit tau! Yasudah aku
tidak akan membahas suaramu lagi. Kajja kita pulang bersama!” kedua anak itu
pun akhirnya melanjutkan perjalanan mereka menuju rumah masing-masing, dengan
masih diselingi tawa dan canda yang sepertinya tidak akan ada habisnya. Mereka
sangat terlihat bahagia saat itu.
Pria
itu tersenyum lagi ketika sadar dari lamunannya. Dia sangat yakin, pasti suatu
saat nanti kenangan itu akan terulang kembali. Tidak tau kapan, yang pasti
semua itu akan terjadi.
-00-
Chorong POV
Hoam....akhirnya
selesai juga hari ini. Aku sangat lelah. Aku ingin secepatnya sampai di kamarku
dan tidur dengan bantal Rilakkuma ku tersayang. Ini sudah pukul 5 KST, tapi
Yoseob oppa kemana? Jangan-jangan dia belum bangun semenjak pulang dari
mengantarku ke sekolah tadi.
“Good
afternoon Miss Cho.” suara seseorang tiba-tiba mengagetkanku yang sedang
berdiri di depan gerbang sekolahan yang sekarang mulai terlihat sepi. Aku pun
refleks menoleh dan ternyata.....
“Sore.
Sekarang sudah sore, kenapa kau masih mengatakan selamat siang?”tanyaku sambil
acuh tak acuh. Aku masih ingat perbuatannya tempo hari. Tertawa padaku karena aku adalah
seorang guru? Sungguh menyebalkan.
“Oh
maafkan aku, aku memang kurang pintar dalam urusan bahasa inggris.” Jawabnya
sambil tersenyum. Hah? Apakah aku tidak salah liat? Dia tersenyum padaku? Aku
kira dia ingin mengajakku berperang lagi.
“Oh
begitu...aku sarankan kau harus banyak belajar. Ingat ini tahun terakhirmu di
SMA.”
“Ya
terimakasih songsaenim. Hmm...apakah kau tidak pulang? Kalau begitu pulang saja
bersama denganku, bagaimana?” Hah? Aku menoleh ke arah wajahnya. Aku lihat dia
tersenyum, ya....sepertinya senyum tulus. Ah tidak, ingat Park Chorong sekarang
kau adalah seorang guru. Mana mungkin kau pulang dengan muridmu sendiri?
Racauku dalam hati.
“Eh...tidak
terimakasih. Sebentar lagi ada yang menjemputku kok. Nah...itu dia sudah datang
jemputannya.” Yoseob oppa benar-benar dewa penyelamatku! Aku pun langsung
menghampiri Yoseob oppa yang berhenti tidak jauh dariku, lalu menerima helm
darinya. Sebelum aku memakainya, aku sempat melihat ke arah JR dan tersenyum
kecil. Anggap saja itu sebagai ucapan “selamat tinggal”.
-00-
JR POV
“Oh begitu...aku sarankan kau
harus banyak belajar. Ingat ini tahun terakhirmu di SMA.”
“Ya
terimakasih songsaenim. Hmm...apakah kau tidak pulang? Kalau begitu pulang saja
bersama denganku, bagaimana?” aku begitu berat saat mengucapkan kata-kata ini.
Ini pertama kalinya aku menawarkan pulang bersama pada seorang yeoja. Biasanya mereka lah yang mengajakku duluan.
“Eh...tidak
terimakasih. Sebentar lagi ada yang menjemputku kok. Nah...itu dia sudah datang
jemputannya.” Sial...aku ditolak untuk pertama kalinya! Perempuan ini
benar-benar sangat menyebalkan. Tanpa mengucapkan selamat tinggal, dia kemudian
berlari ke arah seorang namja yang sedang menunggunya di atas sebuah motor
sport. Sama seperti yang mengantarnya tadi pagi.
Miss
Cho sekilas tersenyum kecil ke arahku sebelum pergi dengan namja tersebut. Aku
sangat jengkel karenanya. Aku merasa harga diriku saat ini sepertinya hampir
terinjak. Kalau bukan karena tantangan itu, aku tidak mungkin akan
mengejar-ngejar yeoja aneh seperti dia.
Oh
ya...namja itu siapa? Apakah dia namjachingu dari Miss Cho? Rasanya tidak
mungkin. Mana ada lelaki yang berminat pada yeoja mengerikan seperti dia?
Kalaupun iya, ini juga salah satu tantangan beratku. Mengajak pacar orang untuk
berkencan? Rasanya sangat menarik.
“Oppa!!”
panggil seseorang dari arah belakangku. Sepertinya aku tau pemilik suara itu.
Aku pun
menoleh sedikit ke belakang untuk sekedar melihatnya, lalu kembali melanjutkan
perjalananku ke daerah tempat parkir mobil tanpa menghiraukan panggilan
tersebut. Mau apalagi sih dia? Aku sudah sangat muak dengannya.
Tiba-tiba,
seperti ada sesuatu yang mengenai tubuhku. Aku melihat sepasang tangan sedang
melingkar di antara pinggangku. Sepertinya aku tau siapa pemilik tangan ini.
“Apa
yang kau lakukan hah?” tanyaku dengan nada yang agak membentak kepada yeoja
yang ternyata adalah Hyeri itu. Aku pun segera melepaskan paksa tangannya
kemudian berbalik untuk melihat wajahnya.
“Aniyo
oppa...aku hanya merindukanmu. Aku harap kita dapat kembali lagi seperti dulu.”
Hyeri menatapku dengan pandangan menyedihkan. Persis seperti pengemis yang
sedang meminta uang di jalanan. Bedanya, dia sekarang sedang mengemis cintaku.
“Tidak.
Aku bilang aku sudah bosan denganmu.” Jawabku singkat. Ku lihat raut wajahnya
mulai berubah...matanya kini mulai berair.
“Oppa....apakah
kau sungguh-sungguh berkata seperti itu?”
“Ya.
Sudah jangan ganggu hidupku lagi.” Aku pun kemudian pergi begitu saja dari
hadapannya. Aku tak peduli walaupun nanti dia ingin bunuh diri sekalipun karena
cintanya ditolak olehku. Aku tidak peduli sama sekali.
-00-
“Oppa...lihat
saja nanti. Kalau aku tidak bisa
memilikimu, jangan harap yeoja lain juga bisa memilikimu.” ucapnya sambil
mengepalkan kedua tangannya.
-00-
Chorong
POV
Tak
terasa sudah hampir satu minggu aku menjadi guru disini. Jujur, begitu banyak
pengalaman menarik yang aku rasakan selama ini. Dimulai dari murid-muridku yang
terkadang sangat menyebalkan, dan....terkadang aku pun sangat bingung untuk
menceritakan semua ini.
Aku pun
memasuki ruang guru yang terlihat masih sangat sepi pagi ini. Hanya terlihat
beberapa guru yang sedang sibuk dengan urusannya masing-masing. Karena masih
terhitung baru, aku masih belum berani untuk menyapa mereka. Yasudahlah...
Ketika
sampai di mejaku, aku melihat sesuatu yang asing. Ada sebuah benda berwarna
merah muda dan setangkai bunga mawar putih tergeletak disana. Aku pun
mengedarkan pandanganku ke sekeliling. Siapa tau orang itu salah meletakkan
hadiah yang ternyata malah tersesat di mejaku.
Untuk : Miss Cho,
Selamat pagi ibu guruku yang
manisJ
Bagaimana pagimu? Aku harap kau suka dengan hadiahku hari ini.
Dari: Pengagum Suaramu
Aku
membaca secarik kertas yang terletak di bawah hadiah tersebut dengan bingung.
Aku pun membuka bagian atas kotak itu. Ternyata isinya adalah sebatang
cokelat. Pengagum suaraku? Siapa dia?
-00-
Seseorang
tersenyum tipis tak jauh dari sana. Senyumnya sangat sulit untuk diartikan.
Entah itu senyum kebahagiaan, atau sebuah senyum kemenangan.
To Be Continued...
-00-
Gimana? Part 2 nya belom terlalu keliatan konfliknya yah?
Author emang sengaja bikin konfliknya rada lama munculnya gara-gara....ada
sesuatu aja pokoknya-_-v Maaf kalo kesannya FF ini terlalu banyak konflik yang
ga penting wkwk maklum author pengen bikin FF ini greget gitu._. Tapi gatau deh
kalo gagal T^T Gimana komen kalian? Ditunggu yahJ
0 komentar:
Post a Comment