Author : @nisamanda
Genre : Romance
Cast :
Son Naeun
Oh Sehun
A Pink members
Length : Drabble
Rate : PG 13
Hai...author balik lagi dengan FF Drabble pertama author yang emang bener-bener singkat(?) hahaha jangan ada yang protes ya...ini emang FF Drabble dan bukan ONE SHOOT. Makanya pendek banget juga-_-)/ FF ini author tulis dalam waktu 2 jam. Sumber inspirasinya dari Huneun couple temen author di RP BAHAHAHA-_- nggg enjoy it:)
-00-
Cuaca
Kota Seoul saat ini sangat tidak menentu. Kadang dingin, kadang cerah, atau
juga mendung seperti yang terjadi sekarang ini. Mungkin mereka ikut bersedih
melihat keadaanku sekarang yang memang boleh dibilang sangat menyedihkan.
Detik
ini, aku masih terdiam. Duduk sendirian di sebuah taman. Taman yang
memberikanku banyak kenangan. Kenangan yang bagiku sangat lucu, lucu bila aku
mengingatnya di saat-saat seperti ini. Satu tahun yang lalu...hari di mana aku
merasa menjadi yeoja paling beruntung di dunia ini. Ya itu semua karena Oh
Sehun. Seorang namja yang sudah satu tahun ini menemani hari-hariku, melukiskan
senyum di wajahku, bahkan kadang juga bisa membuatku menangis. Menangis karena
ulahnya yang kadang terlalu kekanakan. Menangis karena ketidakpeduliannya jika
dia sibuk dengan dunianya sendiri. Dunia gamers.
Oh
iya! Perkenalkan...namaku Son Naeun. Kini, aku duduk di tingkat akhir sebuah
Sekolah Menengah Atas di Seoul. Kau
pasti bertanya kenapa aku sekarang duduk sendirian di sini seperti orang bodoh?
Ya aku disini karena seseorang. Lebih tepatnya karena kenangan yang diberikan
orang itu terhadapku.
Hari
ini adalah tepat satu tahun di mana seorang namja yang bernama Oh Sehun
menyatakan cintanya padaku. Di taman ini...dengan tampang polos dan pemalunya,
dia memberikanku setangkai mawar putih dan sebuah boneka berbentuk sapi berpita
merah muda, yang ku beri nama “MooHun”.
#FLASHBACK
“YA!
EON......APAKAH KAU MELIHAT TAS BELANJAANKU YANG BERWARNA MERAH MUDA TADI?”
tanyaku sambil setengah berteriak kepada Eunji eonnie. Aku ingat...terakhir
kali sebelum aku masuk ke WC di pusat perbelanjaan tadi aku menitipkannya pada
Eunji yang menungguku di luar.
“Hah?
Bukannya semua belanjaanmu sudah lengkap? Coba ingat-ingat lagi...tadi kau
membawa berapa?” Eunji mencoba untuk menenangkanku. Aku pun berusaha untuk
mengingatnya. Aku ingat saat di mall tadi aku membeli sebuah gaun, dua pasang
sepatu, dua buah boneka, dan....
“Eon...seingatku
tadi aku membawa empat tas belanjaan. Yang dua berwarna putih, satu lagi berwarna
merah, dan...ini punya siapa? Aku tidak pernah membawa kantong belanjaan
berwarna hitam seperti ini.” aku mengangkat tas belanjaan berwarna hitam yang
saat ini ada di hadapanku. Aku ingat sekali dan mana mungkin aku lupa. Aku
tidak pernah membawanya, aku yakin.
“Bukan,
itu bukan milikku. Coba kau buka isinya mungkin saja itu memang milikmu
naeun-ah.” Pikiranku semakin kacau. Aku mencoba untuk merogoh isi tas belanjaan
itu dengan perasaan yang sangat was-was. Aku takut...kalau ternyata tas
belanjaan itu bukan milikku. Perlahan aku mulai merasakan benda apa yang ada di
dalamnya, dan ternyata....
“EONNIE....SEJAK
KAPAN AKU MEMBELI BARANG SEPERTI INI.” aku berteriak frustasi setelah melihat
benda apa yang ada di dalamnya. Satu tumpukan penuh video game. Sudah pasti ini
semua bukan milikku, aku tidak pernah menyukai hal-hal seperti ini. Bagiku ini
semua hanya membuang waktu dan membuang tenaga saja tentunya.
“Sudah...tenangkan
dirimu dulu. Memangnya isi dari tas belanjaanmu itu apa?” Eunji eonnie bertanya
dengan hati-hati padaku.
“Isinya...adalah
belanjaanku di toko pakain dalam tadi dan sepertinya dompetku ada di sana juga
hueeeeeee eonnie bagaimana ini?” aku mulai menangis. Kalau hanya pakaian dalam
saja mungkin aku tidak akan segila ini. Dompet itu adalah hal terpenting bagiku
saat ini sesudah aku debut bersama A Pink seperti saat ini. Ya...karena banyak
terdapat kartu-kartu penting dan surat-surat penting yang ada di dalamnya. Aku
terduduk lemas ketika membayangkan jika ada orang jahat yang menemukannya, lalu
memanfaatkannya untuk kepentingan dirinya sendiri.
Aku
terduduk lemas sambil meratapi nasibku yang sungguh malang ini. Aku mengutuk
kebodohanku sendiri yang begitu ceroboh meletakkan dompet di tas belanjaan. Aku
menyesal kenapa tadi tidak membawa tas saja dari rumah. Ternyata kemalasanku
hari ini membuatku sangat tersiksa.
“Maafkan
aku naeun-ah....aku tidak bisa menjaga tasmu dengan baik. Tadi memang aku
meletakkannya begitu saja di bawah saat menunggumu keluar dari kamar kecil.
Maafkan kecerobohanku.” Eunji tertunduk saat mengatakannya. Aku ingin
menyalahkannya...tapi aku tidak tega. Bagaimanapun dia eonnieku juga dan
sebenarnya ini semua bukan murni kesalahannya.
“Tidak
apa-apa eonnie. Aku mengerti mungkin kau tadi cukup kelelahan karena seharian
jalan-jalan denganku. Maafkan aku jangan menyalahkan dirimu seperti itu
eonnie.” Aku mengelus punggung Eunji. Aku tidak mau dia terus merasa bersalah
karena semua peristiwa ini.
“Tapi
ini semua me---“
Ting...tong...ting....tong....
Tiba-tiba
suara bel dorm kami berbunyi. Aku dan eunji eonnie pun saling berpandangan.
Siapa yang datang malam-malam seperti ini? Apakah Chorong eon dan lainnya hari
ini berencana untuk pulang cepat? Semua member A Pink kecuali Eunji eon dan
aku, memang sedang pulang ke rumah mereka masing-masing untuk menghabiskan
liburan tahun baru kami yang singkat ini. Dan rencananya mereka akan pulang
lusa nanti.
“Sebentar,
aku akan membuka pintunya dulu eon.” Aku pun beranjak untuk membuka pintu dan
melihat siapa yang datang malam-malam seperti ini. Suara bel dari tadi tidak
berhenti berbunyi. Tidak sabaran sekali sih orang ini, keluhku dalam hati.
“Seben...tar.”
aku terpaku ketika melihat siapa yang ada di hadapanku saat ini. Aku sangat
mengenalnya. Ya dia memang sekarang sudah menjadi salah satu orang terkenal di
Korea Selatan, bahkan dunia.
“Annyeong
naeun-ssi.” sapa orang itu sambil membungkuk sedikit padaku. Aku masih tidak
percaya dan terus saja sibuk dengan lamunanku sendiri.
“Hai....halo....apakah
ada yang salah?” namja itu berusaha untuk menyadarkanku dengan
melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku yang dari tadi masih tetap diam
sambil memandanginya. Aku pun tersadar
lalu tersenyum garing sambil menggaruk-garuk kepalaku yang tidak gatal saat
menyadari semua kebodohanku.
“A...annyeong
sehun oppa. Maafkan aku. Aku terlalu kaget karena kedatanganmu yang tiba-tiba
ke dorm A Pink.” Aku balas membungkuk sambil tersenyum berkali-kali padanya.
Bukan senyum genit tentunya. Namja yang ternyata adalah Sehun oppa itu adalah
salah satu namja yang sekarang sedang banyak dipuja oleh para yeoja seumuranku
(bahkan lebih hehe). Sebagai member sebuah boyband rookie yang multitalenta,
menurutku dia memang sangat pantas untuk memiliki banyak penggemar.
“Hahaha
gwaenchana naeun-ssi. Sebenarnya aku datang ke sini karena se---“ belum selesai
Sehun menjawab, ternyata Eunji eonnie berteriak dari dalam dorm sambil berjalan
menuju ke arah pintu depan.
“NAEUN-AH...SIAPA
YANG DATANG MALAM-MALAM SEPERTI I---“ Eunji eonnie sepertinya juga kaget saat melihat
siapa orang yang datang ke dorm kami malam ini.
“Annyeong
noona.” Sehun menyapa Eunji sambil tersenyum dan membungkuk.
“Annyeong
sehun-ah. Kenapa kau bisa tiba-tiba datang ke sini?” Eunji membalas salam dari
Sehun sambil bertanya kepadanya.
“Sebenarnya
aku datang ke sini, karena ini...” Sehun menunjukkan sebuah tas belanjaan
berwarna merah muda yang sangat aku kenal. Ya itu memang punyaku!
“OPPA....TAS
ITU MILIKKU AAAAAAA” aku tidak sadar dan langsung berteriak kegirangan saat
melihat tas belanjaan itu. Aku bahagia karena ternyata tas belanjaan milikku
itu ditemukan oleh orang yang tepat.
“Iya
aku tau naeun-ssi...makanya aku mengembalikannya padamu. Aku menemukan ada
dompet di dalam tas belanjaan yang ternyata bukan milikku. Maaf tadi aku membukanya,
aku ingin melihat identitas pemiliknya lalu mengembalikannya. Seperti tas
belanjaan kita tertukar.” Jawab Sehun dengan tenang dan sambil tersenyum
tentunya.
“TERIMAKASIH
BANYAK OPPA!!!” aku pun langsung memeluk Sehun oppa karena saking bahagianya.
Aku sangat senang aaaaaaa terimakasih kau memang dewa penyelamatku oppa!
“Ehem...”
suara Eunji eon menyadarkanku. Aku pun langsung terdiam ketika sadar bahwa saat
ini aku sedang memeluk Sehun oppa. Aku langsung melepaskan pelukanku itu sambil
berkali-kali meminta maaf kepadanya. Ku lihat wajah Sehun oppa berubah menjadi
agak salah tingkah.
“Ma...maafkan
aku oppa. Aku terlalu bersemangat hehehe.” Aku benar-benar bodoh saat ini. Aku
memukul kepalaku pelan. Kau bodoh Son Naeun...bodoh sekali, jeritku dalam hati.
“Hahaha
santai saja Naeun-ssi. Aku tau kau selalu bersemangat.” Sehun oppa tertawa
melihat tingkahku. Ku lihat Eunji juga tertawa puas saat melihat semua tingkah
bodohku. Sial.
“Oh
iya, apakah kau ingin masuk dulu Sehun-ah?” Eunji memberikan tawaran pada
Sehun. Benar juga...dari tadi kami belum mengajaknya masuk. Bodoh sekali aku
hari ini.
“Tidak
usah repot-repot noona. Aku harus cepat-cepat pulang ke dorm. Aku takut nanti
Suho hyung marah padaku. Mungkin lain kali aku akan mampir.” tolak Sehun secara
halus.
“Oh
baiklah...kapan saja kau akan mampir ke sini, kami akan dengan senang hati
menerimamu.” Jawab Eunji sambil mengacungkan satu jempolnya. Aku hanya ikut
mengangguk dan tidak berani untuk berkomentar. Aku takut kebodohanku hari ini
akan kumat lagi.
“Hmm...kalau
begitu aku pamit dulu ya noona dan naeun-ssi.”
“Iya
oppa hati-hati di jalan dan...oh iya panggil saja aku naeun, aku seumuran
denganmu kok.” Jawabku sambil terkekeh.
“Baiklah
naeun-ah. Tunggu aku melupakan sesuatu!” sesuatu? Aku menatapnya dengan wajah
bingung.
“Oh
mungkin ini yang kau maksud bukan?” Eunji eon menunjukkan tas belanjaan
berwarna hitam yang tadi sempat membuatku frustasi.
“Ya
benar sekali noona! Ini tas belanjaanku. Terimakasih.” Sehun mengambil tas
belanjaan itu dari tangan Eunji. Kalau dia tadi melihat isi dompetku, berarti
tadi dia juga melihat....
“Hmm...satu
lagi naeun-ah kalau kau berbelanja barang-barang seperti itu, sebaiknya kau
menyimpannya di dalam tas. Jangan sampai nanti tertukar dengan milik orang
lagi.” Tuh kan....aaaaa kesialanku belum berakhir. Belanjaanku....semua pakaian
dalam baruku.....wajahku langsung memerah ketika mendengar ucapan Sehun oppa.
Eunji eon langsung tertawa keras saat mendengar hal itu.
“I...iya
oppa. Sekali lagi aku minta maaf.” Aku membungkukan badanku berkali-kali
padanya. Aku sangat malu rasanya aku ingin ditelan bumi saat ini juga.
“Ne...tidak
apa-apa hahaha kalau begitu aku pulang dulu ya.” Sehun pamit lalu kemudian
berlari kecil menuju mobil yang dari tadi menunggunya. Aku dan Eunji eonnie
mengantarnya sampai pintu keluar. Sebelum pergi, dia sempat membuka kaca lalu
melambaikan tangannya padaku dan Eunji eonnie. Semoga dia cepat melupakan semua
kebodohanku hari ini.
-00-
Semenjak
kejadian itu, aku dan Sehun oppa semakin lebih dekat. Dulu, kami hanya sebatas
kenal karena dia dan aku sama-sama member dari BB dan GB Korea baru. Tapi
setelah kejadian waktu itu, aku dan dia sudah seperti sahabat. Aku suka sekali
bercanda dengannya saat menunggu giliran kami tampil di backstage.
Banyak
gosip yang bermunculan karena kedekatan kami. Bukan hanya gosip dari luar, tapi
teman-temanku di A Pink juga sangat suka mengejekku saat aku ketahuan sedang
senyum-senyum sendiri ketika membaca pesan dari Sehun oppa. Aku hanya bisa
berkata “Eonnie...hentikan. Aku dan Sehun oppa hanya teman saja.” Tapi seperti
biasa juga, sanggahanku selalu tidak berhasil untuk sekedar membuat mereka diam
dan berhenti mengejekku.
From:
Sehun Oppa ^^
Naeun-ah...apakah
kau sibuk hari ini? Aku ingin mengajakmu jalan-jalan ke taman. Aku sangat bosan
sekali hari ini, aku ingin melihat muka anehmu itu hahaha.”
Ya!
Apakah wajahku benar-benar aneh? Aku cemberut sambil mengomel pada isi pesan
ini. Namun, sedetik kemudian aku kembali tersenyum.
Send
to : Sehun Oppa^^
Oppa kau sangat
menyebalkan! Aku tidak sibuk hehe baiklah. Tapi sebagai gantinya kau harus
membelikan aku es krim ya?
Aku
tidak sabar menunggu balasan darinya. Sudah sekitar satu bulan ini...aku selalu
berhubungan dengannya. Jika satu hari saja aku tak mendapat pesan darinya, aku
pasti akan terlihat seperti orang linglung.
From:
Sehun Oppa^^
Baiklah nona aku
akan menuruti semua keinginanmu. Dasar yeoja rakus!
-00-
Aku
berkali-kali merapatkan jaket tebalku sambil sesekali melihat jam yang
terpasang di tanganku. Aku tak menyangka kalau udara sore ini begitu dingin.
Untung aku memakai jaket. Kalau tidak mungkin sejak tadi aku sudah mati
kedinginan.
“Masih
tetap ingin makan es krim nona?” tiba-tiba seseorang mengagetkanku dari
belakang. Dia tersenyum jahil padaku.
“Bagaimana
yah oppa? Aku bingung. Kalau aku makan
es krim sekarang mungkin aku akan sakit. Udaranya sangat dingin.”
Jawabku sambil menunjukan wajah cemberutku
“Benar
juga gadis pintar!” Sehun oppa mengacak rambutku pelan.
“Ya
oppa! Jangan begitu nanti rambutku berantakan.” Aku merapihkan rambutku sambil
mengembungkan kedua pipiku.
“Hahaha
maafkan aku. Oh iya sebagai ganti es krim, aku ingin memberikanmu ini.” Sehun
menunjukkan sebuah kotak besar dengan hiasan pita di atasnya. Aku bingung
ketika dia menyuruhku untuk menerimanya.
“Apa
ini oppa?” tanpa menunggu jawabannya aku pun membuka kotak tersebut.
Ternyata...isinya adalah sebuah boneka berbentuk sapi. Aigoooo~ kyeopta!
“Itu
aku belikan untukmu. Aku pikir pipinya dan pipimu hampir mirip.” Sehun tertawa
saat melihat ekspresiku yang berubah. Sial kenapa sehun sangat menyebalkan
sekali.
“Oppa
kau menyebalkan sekali. Tapi terimakasih hehe aku akan memberi nama untuknya.”
Aku tersenyum kepadanya.
“Benarkah?
Siapa namanya?”
“Bagaimana
dengan....MooHun?Hahahaha” aku tertawa ketika menemukan nama itu. Nama yang
menurutku sangat pantas untuk boneka baruku ini supaya aku akan selalu ingat
siapa yang memberikannya padaku.
“Aneh
sekali namanya. Tapi terserahmu saja naeun-ah.” dia ikut tertawa denganku.
“Hahaha
baiklah oppa aku akan menjaganya dengan baik. Oh iya, ngomong-ngomong kenapa
kau tiba-tiba mengajakku ke sini?” aku bertanya dengannya.
“Hmm...sebenarnya....aku
mengajakmu ke sini karena ada sesuatu yang ingin aku bicarakan padamu.” Sehun
terlihat bingung sambil menggaruk-garuk kepalanya. Aku semakin bingung.
Sesuatu? Apa itu?
“kau
ingin bicara apa oppa?”tanyaku semakin penasaran.
“Aku...aku...mencintai....mu
naeun-ah.” Jawabnya pelan bahkan hampir tidak terdengar. Aku semakin penasaran.
Dia mencintai....siapa?
“Oppa...keraskan
suaramu, aku tidak mendengarnya. Kau mencintai siapa?” Sehun sejak tadi terus
menunduk. Aku jadi semakin bingung. Tiba-tiba tangan Sehun menggenggam kedua
tanganku dengan kuat.
“SON
NAEUN....AKU MENCINTAIMU. I LOVE YOU, WOULD YOU BE MINE?” teriakan Sehun
berhasil membuatku membeku. Aku seperti bermimpi. Seorang Oh Sehun menyatakan
cintanya padaku?
“Oppa...apakah
kau bercanda?” tanyaku pelan sambil menunggu jawabannya. Aku tau Sehun oppa itu
orangnya sangat jahil, aku curiga dia hanya menjahiliku saja.
“Apakah
wajahku terlihat seperti orang becanda?” Sehun mendekatkan wajahnya dengan
wajahku. Aku bisa melihat ada kesungguhan di matanya.
“Ti...tidak...”jawabku
pelan sambil menunduk.
“Jadi.......bagaimana
jawabanmu?” Sehun bertanya padaku dengan sangat pelan. Suasana mendadak menjadi
hening. Aku sibuk dengan pikiranku sendiri. Sehun oppa......aku memang merasa
nyaman dengannya. Dia sudah aku anggap seperti sahabatku sendiri tapi.....
“Hmm...oppa.
Kalau aku juga mencintaimu juga bagaimana?”jawabku sambil terus menunduk karena
malu. Pasti wajahku saat ini sangat merah.
Tidak
ada jawaban dari Sehun oppa. Aku merasakan jarinya mengangkat daguku secara
perlahan. Aku bisa melihat wajahnya saat ini. Senyumnya...selalu bisa membuatku
berdebar. Mataku tertutup saat merasakan deru nafasnya semakin dekat dengan
wajahku. Bibirnya menyentuh bibirku dengan lembut. Aku merasakan banyak
kupu-kupu yang terbang di dalam tubuhku saat ini.
#FLASHBACK
END
“Yeobosseyo?”
aku menjawab telepon genggamku denga
malas.
“Naeun-ah...kau
ada dimana?” Chorong eonnie bertanya dengan nada khawatir. Tadi aku memang
pergi dengan wajah yang lesu. Aku sangat tidak bersemangat hari ini.
“Aku
sedang mengenang sesuatu eon. Aku sedang bermain dengan bayangan seseorang yang
satu tahun lalu duduk tepat di sampingku. Aku sedang---“ tiba-tiba tangan
seseorang menyentuh lembut pundakku. Aku refleks menoleh dan terdiam ketika tau
siapa yang ada di hadapanku sekarang.
“Kau
sedang menungguku yah?” Sehun tersenyum sambil mengusap pelan kepalaku.
“Enak
saja. Aku sedang ingin jalan-jalan saja kok.” Jawabku acuh.
“Benarkah?
Aku tidak percaya. Wajah bodohmu itu tidak akan pernah bisa membohongiku.”
Sehun terkekeh pelan. Aissshh~ menyebalkan.
“Terserahmu
oppa. Aku benci padamu.” Air mataku mengalir pelan ketika mengatakan hal itu.
Aku merasa, Sehun ku yang sekarang bukanlah Sehun ku yang dulu. Yang dulu
selalu ada untukku. Aku pun menutup wajah dengan kedua tanganku.
Aku tak
mendengar sepatah kata pun yang diucapkan olehnya. Aku hanya merasakan
kehangatan yang sudah lama aku rindukan, ya Sehun oppa memelukku dengan erat.
Aku pun menangis di pelukannya. Aku menangis karena kebodohannya selama ini
yang akhir-akhir ini acuh padaku. Apakah dia mulai bosan denganku?
“Mianhae....mianhae
chagiya. Maafkan semua kebodohanku.” Dia memelukku semakin erat. Aku tau ada
sebuah ketulusan di balik kata-katanya. Aku tau itu.
“Oppa....hiks.”
aku juga membalas pelukannya makin erat. Aku merindukannya, sangat
merindukannya. Tapi dia tak pernah tau itu.
“Happy
Anniversary Son Naeun...”dia berkata lembut padaku. Aku terpaku ketika
mendengar kata-katanya. Dia ingat?
Aku
langsung melepaskan pelukannya lalu menatap matanya. Aku tidak percaya kalau
ternyata dia ingat dengan hari jadi satu tahun kami. Aku kira dia tidak ingat
sama sekali malah tidak peduli.
“Kau....ingat
oppa?” tanyaku sambil menunjukkan ekspresi bingungku padanya.
“Bodoh!
Mana mungkin aku lupa? Kau terlalu berburuk sangka chagi. Maafkan aku, karena
akhir-akhir ini aku kurang memperhatikanmu.” Sehun mencium pipiku sekilas lalu
memelukku lagi. Aku tersenyum bahagia.
“Oppa
bodoh! Aku kesal padamu. Aku kira kau sudah mulai bosan denganku huuu” Sehun
tiba-tiba melepaskan pelukannya padaku.
“Kata
siapa aku bosan padamu?” sehun bertanya denganku dengan wajah cemberutnya.
“itu
menurutku sih.....” aku menggaruk-garuk lagi kepalaku karena salah tingkah. Aku
menyesal dengan semua tingkahku ini. Aku seperti anak kecil.
“Kalau
aku tidak akan pernah bosan denganmu bagaimana?” tanyanya sambil menatap
mataku. Aku tidak bisa berkata-kata lagi, ini semua terlalu indah bagiku. Aku
sangat rindu padanya. Aku rindu pelukannya. Dan...aku rindu bibirnya yang
lembut.
Sehun
oppa mulai mendekati wajahnya lagi padaku. Jujur, aku sangat senang saat-saat
seperti ini(?) Seperti biasa, aku hanya bisa menutup mata dan menunggu semuanya
terjadi. Satu...dua.....
My My My You’re My....tururut tuturut
tururut tuturut
Langkah
Sehun oppa pun tiba-tiba terhenti ketika mendengar nada dering yang ternyata
berasal dari telepon genggamku. Setelah melihatnya menyuruhku untuk mengangkat
panggilan pengganggu ini, aku pun kemudian mengangkatnya dengan malas.
“NAEUN
CEPAT PULANG ATAU PINTU DORM AKAN AKU KUNCI!” suara melengking Chorong eon
tiba-tiba menggema di telingaku. Sehun oppa....aku dalam bahaya aaaaaaaaa
-00-
Duh gimana FF author yang ini? Kecepetan yah? yaiyalah namanya juga drabble-_,- ditunggu kritik dan sarannya itung-itung sambil nunggu Part 3 dari FF Monster. Gomawo:3
0 komentar:
Post a Comment