Monday, February 18, 2013

[FF Drabble] Promise You

Diposkan oleh Annisa Mandasari di 10:06 PM


Author : @nisamanda

Genre : Romance

Cast :

Son Naeun

Oh Sehun

A Pink members

Length : Drabble

Rate : PG 13

Hai...author balik lagi dengan FF Drabble pertama author yang emang bener-bener singkat(?) hahaha jangan ada yang protes ya...ini emang FF Drabble dan bukan ONE SHOOT. Makanya pendek banget juga-_-)/ FF ini author tulis dalam waktu 2 jam. Sumber inspirasinya dari Huneun couple temen author di RP BAHAHAHA-_- nggg enjoy it:)

-00-

                Cuaca Kota Seoul saat ini sangat tidak menentu. Kadang dingin, kadang cerah, atau juga mendung seperti yang terjadi sekarang ini. Mungkin mereka ikut bersedih melihat keadaanku sekarang yang memang boleh dibilang sangat menyedihkan.
                Detik ini, aku masih terdiam. Duduk sendirian di sebuah taman. Taman yang memberikanku banyak kenangan. Kenangan yang bagiku sangat lucu, lucu bila aku mengingatnya di saat-saat seperti ini. Satu tahun yang lalu...hari di mana aku merasa menjadi yeoja paling beruntung di dunia ini. Ya itu semua karena Oh Sehun. Seorang namja yang sudah satu tahun ini menemani hari-hariku, melukiskan senyum di wajahku, bahkan kadang juga bisa membuatku menangis. Menangis karena ulahnya yang kadang terlalu kekanakan. Menangis karena ketidakpeduliannya jika dia sibuk dengan dunianya sendiri. Dunia gamers.
                Oh iya! Perkenalkan...namaku Son Naeun. Kini, aku duduk di tingkat akhir sebuah Sekolah Menengah Atas  di Seoul. Kau pasti bertanya kenapa aku sekarang duduk sendirian di sini seperti orang bodoh? Ya aku disini karena seseorang. Lebih tepatnya karena kenangan yang diberikan orang itu terhadapku.
                Hari ini adalah tepat satu tahun di mana seorang namja yang bernama Oh Sehun menyatakan cintanya padaku. Di taman ini...dengan tampang polos dan pemalunya, dia memberikanku setangkai mawar putih dan sebuah boneka berbentuk sapi berpita merah muda, yang ku beri nama “MooHun”.

                #FLASHBACK

                “YA! EON......APAKAH KAU MELIHAT TAS BELANJAANKU YANG BERWARNA MERAH MUDA TADI?” tanyaku sambil setengah berteriak kepada Eunji eonnie. Aku ingat...terakhir kali sebelum aku masuk ke WC di pusat perbelanjaan tadi aku menitipkannya pada Eunji yang menungguku di luar.
                “Hah? Bukannya semua belanjaanmu sudah lengkap? Coba ingat-ingat lagi...tadi kau membawa berapa?” Eunji mencoba untuk menenangkanku. Aku pun berusaha untuk mengingatnya. Aku ingat saat di mall tadi aku membeli sebuah gaun, dua pasang sepatu, dua buah boneka, dan....
                “Eon...seingatku tadi aku membawa empat tas belanjaan. Yang dua berwarna putih, satu lagi berwarna merah, dan...ini punya siapa? Aku tidak pernah membawa kantong belanjaan berwarna hitam seperti ini.” aku mengangkat tas belanjaan berwarna hitam yang saat ini ada di hadapanku. Aku ingat sekali dan mana mungkin aku lupa. Aku tidak pernah membawanya, aku yakin.
                “Bukan, itu bukan milikku. Coba kau buka isinya mungkin saja itu memang milikmu naeun-ah.” Pikiranku semakin kacau. Aku mencoba untuk merogoh isi tas belanjaan itu dengan perasaan yang sangat was-was. Aku takut...kalau ternyata tas belanjaan itu bukan milikku. Perlahan aku mulai merasakan benda apa yang ada di dalamnya, dan ternyata....
                “EONNIE....SEJAK KAPAN AKU MEMBELI BARANG SEPERTI INI.” aku berteriak frustasi setelah melihat benda apa yang ada di dalamnya. Satu tumpukan penuh video game. Sudah pasti ini semua bukan milikku, aku tidak pernah menyukai hal-hal seperti ini. Bagiku ini semua hanya membuang waktu dan membuang tenaga saja tentunya.
                “Sudah...tenangkan dirimu dulu. Memangnya isi dari tas belanjaanmu itu apa?” Eunji eonnie bertanya dengan hati-hati padaku.
                “Isinya...adalah belanjaanku di toko pakain dalam tadi dan sepertinya dompetku ada di sana juga hueeeeeee eonnie bagaimana ini?” aku mulai menangis. Kalau hanya pakaian dalam saja mungkin aku tidak akan segila ini. Dompet itu adalah hal terpenting bagiku saat ini sesudah aku debut bersama A Pink seperti saat ini. Ya...karena banyak terdapat kartu-kartu penting dan surat-surat penting yang ada di dalamnya. Aku terduduk lemas ketika membayangkan jika ada orang jahat yang menemukannya, lalu memanfaatkannya untuk kepentingan dirinya sendiri.
                Aku terduduk lemas sambil meratapi nasibku yang sungguh malang ini. Aku mengutuk kebodohanku sendiri yang begitu ceroboh meletakkan dompet di tas belanjaan. Aku menyesal kenapa tadi tidak membawa tas saja dari rumah. Ternyata kemalasanku hari ini membuatku sangat tersiksa.
                “Maafkan aku naeun-ah....aku tidak bisa menjaga tasmu dengan baik. Tadi memang aku meletakkannya begitu saja di bawah saat menunggumu keluar dari kamar kecil. Maafkan kecerobohanku.” Eunji tertunduk saat mengatakannya. Aku ingin menyalahkannya...tapi aku tidak tega. Bagaimanapun dia eonnieku juga dan sebenarnya ini semua bukan murni kesalahannya.
                “Tidak apa-apa eonnie. Aku mengerti mungkin kau tadi cukup kelelahan karena seharian jalan-jalan denganku. Maafkan aku jangan menyalahkan dirimu seperti itu eonnie.” Aku mengelus punggung Eunji. Aku tidak mau dia terus merasa bersalah karena semua peristiwa ini.
                “Tapi ini semua me---“
                Ting...tong...ting....tong....
                Tiba-tiba suara bel dorm kami berbunyi. Aku dan eunji eonnie pun saling berpandangan. Siapa yang datang malam-malam seperti ini? Apakah Chorong eon dan lainnya hari ini berencana untuk pulang cepat? Semua member A Pink kecuali Eunji eon dan aku, memang sedang pulang ke rumah mereka masing-masing untuk menghabiskan liburan tahun baru kami yang singkat ini. Dan rencananya mereka akan pulang lusa nanti.
                “Sebentar, aku akan membuka pintunya dulu eon.” Aku pun beranjak untuk membuka pintu dan melihat siapa yang datang malam-malam seperti ini. Suara bel dari tadi tidak berhenti berbunyi. Tidak sabaran sekali sih orang ini, keluhku dalam hati.
                “Seben...tar.” aku terpaku ketika melihat siapa yang ada di hadapanku saat ini. Aku sangat mengenalnya. Ya dia memang sekarang sudah menjadi salah satu orang terkenal di Korea Selatan, bahkan dunia.
                “Annyeong naeun-ssi.” sapa orang itu sambil membungkuk sedikit padaku. Aku masih tidak percaya dan terus saja sibuk dengan lamunanku sendiri.
                “Hai....halo....apakah ada yang salah?” namja itu berusaha untuk menyadarkanku dengan melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku yang dari tadi masih tetap diam sambil memandanginya.  Aku pun tersadar lalu tersenyum garing sambil menggaruk-garuk kepalaku yang tidak gatal saat menyadari semua kebodohanku.
                “A...annyeong sehun oppa. Maafkan aku. Aku terlalu kaget karena kedatanganmu yang tiba-tiba ke dorm A Pink.” Aku balas membungkuk sambil tersenyum berkali-kali padanya. Bukan senyum genit tentunya. Namja yang ternyata adalah Sehun oppa itu adalah salah satu namja yang sekarang sedang banyak dipuja oleh para yeoja seumuranku (bahkan lebih hehe). Sebagai member sebuah boyband rookie yang multitalenta, menurutku dia memang sangat pantas untuk memiliki banyak penggemar.
                “Hahaha gwaenchana naeun-ssi. Sebenarnya aku datang ke sini karena se---“ belum selesai Sehun menjawab, ternyata Eunji eonnie berteriak dari dalam dorm sambil berjalan menuju ke arah pintu depan.
                “NAEUN-AH...SIAPA YANG DATANG MALAM-MALAM SEPERTI I---“ Eunji eonnie sepertinya juga kaget saat melihat siapa orang yang datang ke dorm kami malam ini.
                “Annyeong noona.” Sehun menyapa Eunji sambil tersenyum dan membungkuk.
                “Annyeong sehun-ah. Kenapa kau bisa tiba-tiba datang ke sini?” Eunji membalas salam dari Sehun sambil bertanya kepadanya. 
                “Sebenarnya aku datang ke sini, karena ini...” Sehun menunjukkan sebuah tas belanjaan berwarna merah muda yang sangat aku kenal. Ya itu memang punyaku!
                “OPPA....TAS ITU MILIKKU AAAAAAA” aku tidak sadar dan langsung berteriak kegirangan saat melihat tas belanjaan itu. Aku bahagia karena ternyata tas belanjaan milikku itu ditemukan oleh orang yang tepat.
                “Iya aku tau naeun-ssi...makanya aku mengembalikannya padamu. Aku menemukan ada dompet di dalam tas belanjaan yang ternyata bukan milikku. Maaf tadi aku membukanya, aku ingin melihat identitas pemiliknya lalu mengembalikannya. Seperti tas belanjaan kita tertukar.” Jawab Sehun dengan tenang dan sambil tersenyum tentunya.
                “TERIMAKASIH BANYAK OPPA!!!” aku pun langsung memeluk Sehun oppa karena saking bahagianya. Aku sangat senang aaaaaaa terimakasih kau memang dewa penyelamatku oppa!
                “Ehem...” suara Eunji eon menyadarkanku. Aku pun langsung terdiam ketika sadar bahwa saat ini aku sedang memeluk Sehun oppa. Aku langsung melepaskan pelukanku itu sambil berkali-kali meminta maaf kepadanya. Ku lihat wajah Sehun oppa berubah menjadi agak salah tingkah.
                “Ma...maafkan aku oppa. Aku terlalu bersemangat hehehe.” Aku benar-benar bodoh saat ini. Aku memukul kepalaku pelan. Kau bodoh Son Naeun...bodoh sekali, jeritku dalam hati.
                “Hahaha santai saja Naeun-ssi. Aku tau kau selalu bersemangat.” Sehun oppa tertawa melihat tingkahku. Ku lihat Eunji juga tertawa puas saat melihat semua tingkah bodohku. Sial.
                “Oh iya, apakah kau ingin masuk dulu Sehun-ah?” Eunji memberikan tawaran pada Sehun. Benar juga...dari tadi kami belum mengajaknya masuk. Bodoh sekali aku hari ini.
                “Tidak usah repot-repot noona. Aku harus cepat-cepat pulang ke dorm. Aku takut nanti Suho hyung marah padaku. Mungkin lain kali aku akan mampir.” tolak Sehun secara halus.
                “Oh baiklah...kapan saja kau akan mampir ke sini, kami akan dengan senang hati menerimamu.” Jawab Eunji sambil mengacungkan satu jempolnya. Aku hanya ikut mengangguk dan tidak berani untuk berkomentar. Aku takut kebodohanku hari ini akan kumat lagi.
                “Hmm...kalau begitu aku pamit dulu ya noona dan naeun-ssi.”
                “Iya oppa hati-hati di jalan dan...oh iya panggil saja aku naeun, aku seumuran denganmu kok.” Jawabku sambil terkekeh.
                “Baiklah naeun-ah. Tunggu aku melupakan sesuatu!” sesuatu? Aku menatapnya dengan wajah bingung.
                “Oh mungkin ini yang kau maksud bukan?” Eunji eon menunjukkan tas belanjaan berwarna hitam yang tadi sempat membuatku frustasi.
                “Ya benar sekali noona! Ini tas belanjaanku. Terimakasih.” Sehun mengambil tas belanjaan itu dari tangan Eunji. Kalau dia tadi melihat isi dompetku, berarti tadi dia juga melihat....
                “Hmm...satu lagi naeun-ah kalau kau berbelanja barang-barang seperti itu, sebaiknya kau menyimpannya di dalam tas. Jangan sampai nanti tertukar dengan milik orang lagi.” Tuh kan....aaaaa kesialanku belum berakhir. Belanjaanku....semua pakaian dalam baruku.....wajahku langsung memerah ketika mendengar ucapan Sehun oppa. Eunji eon langsung tertawa keras saat mendengar hal itu.
                “I...iya oppa. Sekali lagi aku minta maaf.” Aku membungkukan badanku berkali-kali padanya. Aku sangat malu rasanya aku ingin ditelan bumi saat ini juga.
                “Ne...tidak apa-apa hahaha kalau begitu aku pulang dulu ya.” Sehun pamit lalu kemudian berlari kecil menuju mobil yang dari tadi menunggunya. Aku dan Eunji eonnie mengantarnya sampai pintu keluar. Sebelum pergi, dia sempat membuka kaca lalu melambaikan tangannya padaku dan Eunji eonnie. Semoga dia cepat melupakan semua kebodohanku hari ini.

-00-

                Semenjak kejadian itu, aku dan Sehun oppa semakin lebih dekat. Dulu, kami hanya sebatas kenal karena dia dan aku sama-sama member dari BB dan GB Korea baru. Tapi setelah kejadian waktu itu, aku dan dia sudah seperti sahabat. Aku suka sekali bercanda dengannya saat menunggu giliran kami tampil di backstage.
                Banyak gosip yang bermunculan karena kedekatan kami. Bukan hanya gosip dari luar, tapi teman-temanku di A Pink juga sangat suka mengejekku saat aku ketahuan sedang senyum-senyum sendiri ketika membaca pesan dari Sehun oppa. Aku hanya bisa berkata “Eonnie...hentikan. Aku dan Sehun oppa hanya teman saja.” Tapi seperti biasa juga, sanggahanku selalu tidak berhasil untuk sekedar membuat mereka diam dan berhenti mengejekku.
                From: Sehun Oppa ^^
                Naeun-ah...apakah kau sibuk hari ini? Aku ingin mengajakmu jalan-jalan ke taman. Aku sangat bosan sekali hari ini, aku ingin melihat muka anehmu itu hahaha.”
                Ya! Apakah wajahku benar-benar aneh? Aku cemberut sambil mengomel pada isi pesan ini. Namun, sedetik kemudian aku kembali tersenyum.
                Send to : Sehun Oppa^^
                Oppa kau sangat menyebalkan! Aku tidak sibuk hehe baiklah. Tapi sebagai gantinya kau harus membelikan aku es krim ya?
                Aku tidak sabar menunggu balasan darinya. Sudah sekitar satu bulan ini...aku selalu berhubungan dengannya. Jika satu hari saja aku tak mendapat pesan darinya, aku pasti akan terlihat seperti orang linglung.
                From: Sehun Oppa^^
                Baiklah nona aku akan menuruti semua keinginanmu. Dasar yeoja rakus!

-00-

                Aku berkali-kali merapatkan jaket tebalku sambil sesekali melihat jam yang terpasang di tanganku. Aku tak menyangka kalau udara sore ini begitu dingin. Untung aku memakai jaket. Kalau tidak mungkin sejak tadi aku sudah mati kedinginan.
                “Masih tetap ingin makan es krim nona?” tiba-tiba seseorang mengagetkanku dari belakang. Dia tersenyum jahil padaku.
                “Bagaimana yah oppa? Aku bingung. Kalau aku makan  es krim sekarang mungkin aku akan sakit. Udaranya sangat dingin.” Jawabku sambil menunjukan wajah cemberutku
                “Benar juga gadis pintar!” Sehun oppa mengacak rambutku pelan.
                “Ya oppa! Jangan begitu nanti rambutku berantakan.” Aku merapihkan rambutku sambil mengembungkan kedua pipiku.
                “Hahaha maafkan aku. Oh iya sebagai ganti es krim, aku ingin memberikanmu ini.” Sehun menunjukkan sebuah kotak besar dengan hiasan pita di atasnya. Aku bingung ketika dia menyuruhku untuk menerimanya.
                “Apa ini oppa?” tanpa menunggu jawabannya aku pun membuka kotak tersebut. Ternyata...isinya adalah sebuah boneka berbentuk sapi. Aigoooo~ kyeopta!
                “Itu aku belikan untukmu. Aku pikir pipinya dan pipimu hampir mirip.” Sehun tertawa saat melihat ekspresiku yang berubah. Sial kenapa sehun sangat menyebalkan sekali.
                “Oppa kau menyebalkan sekali. Tapi terimakasih hehe aku akan memberi nama untuknya.” Aku tersenyum kepadanya.
                “Benarkah? Siapa namanya?”
                “Bagaimana dengan....MooHun?Hahahaha” aku tertawa ketika menemukan nama itu. Nama yang menurutku sangat pantas untuk boneka baruku ini supaya aku akan selalu ingat siapa yang memberikannya padaku.
                “Aneh sekali namanya. Tapi terserahmu saja naeun-ah.” dia ikut tertawa denganku.
                “Hahaha baiklah oppa aku akan menjaganya dengan baik. Oh iya, ngomong-ngomong kenapa kau tiba-tiba mengajakku ke sini?” aku bertanya dengannya.
                “Hmm...sebenarnya....aku mengajakmu ke sini karena ada sesuatu yang ingin aku bicarakan padamu.” Sehun terlihat bingung sambil menggaruk-garuk kepalanya. Aku semakin bingung. Sesuatu? Apa itu?
                “kau ingin bicara apa oppa?”tanyaku semakin penasaran.
                “Aku...aku...mencintai....mu naeun-ah.” Jawabnya pelan bahkan hampir tidak terdengar. Aku semakin penasaran. Dia mencintai....siapa?
                “Oppa...keraskan suaramu, aku tidak mendengarnya. Kau mencintai siapa?” Sehun sejak tadi terus menunduk. Aku jadi semakin bingung. Tiba-tiba tangan Sehun menggenggam kedua tanganku dengan kuat.
                “SON NAEUN....AKU MENCINTAIMU. I LOVE YOU, WOULD YOU BE MINE?” teriakan Sehun berhasil membuatku membeku. Aku seperti bermimpi. Seorang Oh Sehun menyatakan cintanya padaku?
                “Oppa...apakah kau bercanda?” tanyaku pelan sambil menunggu jawabannya. Aku tau Sehun oppa itu orangnya sangat jahil, aku curiga dia hanya menjahiliku saja.
                “Apakah wajahku terlihat seperti orang becanda?” Sehun mendekatkan wajahnya dengan wajahku. Aku bisa melihat ada kesungguhan di matanya.
                “Ti...tidak...”jawabku pelan sambil menunduk.
                “Jadi.......bagaimana jawabanmu?” Sehun bertanya padaku dengan sangat pelan. Suasana mendadak menjadi hening. Aku sibuk dengan pikiranku sendiri. Sehun oppa......aku memang merasa nyaman dengannya. Dia sudah aku anggap seperti sahabatku sendiri tapi.....
                “Hmm...oppa. Kalau aku juga mencintaimu juga bagaimana?”jawabku sambil terus menunduk karena malu. Pasti wajahku saat ini sangat merah.
                Tidak ada jawaban dari Sehun oppa. Aku merasakan jarinya mengangkat daguku secara perlahan. Aku bisa melihat wajahnya saat ini. Senyumnya...selalu bisa membuatku berdebar. Mataku tertutup saat merasakan deru nafasnya semakin dekat dengan wajahku. Bibirnya menyentuh bibirku dengan lembut. Aku merasakan banyak kupu-kupu yang terbang di dalam tubuhku saat ini.

                #FLASHBACK END

                “Yeobosseyo?” aku menjawab telepon genggamku denga  malas.
                “Naeun-ah...kau ada dimana?” Chorong eonnie bertanya dengan nada khawatir. Tadi aku memang pergi dengan wajah yang lesu. Aku sangat tidak bersemangat hari ini.
                “Aku sedang mengenang sesuatu eon. Aku sedang bermain dengan bayangan seseorang yang satu tahun lalu duduk tepat di sampingku. Aku sedang---“ tiba-tiba tangan seseorang menyentuh lembut pundakku. Aku refleks menoleh dan terdiam ketika tau siapa yang ada di hadapanku sekarang.
                “Kau sedang menungguku yah?” Sehun tersenyum sambil mengusap pelan kepalaku.
                “Enak saja. Aku sedang ingin jalan-jalan saja kok.” Jawabku acuh.
                “Benarkah? Aku tidak percaya. Wajah bodohmu itu tidak akan pernah bisa membohongiku.” Sehun terkekeh pelan. Aissshh~ menyebalkan.
                “Terserahmu oppa. Aku benci padamu.” Air mataku mengalir pelan ketika mengatakan hal itu. Aku merasa, Sehun ku yang sekarang bukanlah Sehun ku yang dulu. Yang dulu selalu ada untukku. Aku pun menutup wajah dengan kedua tanganku.
                Aku tak mendengar sepatah kata pun yang diucapkan olehnya. Aku hanya merasakan kehangatan yang sudah lama aku rindukan, ya Sehun oppa memelukku dengan erat. Aku pun menangis di pelukannya. Aku menangis karena kebodohannya selama ini yang akhir-akhir ini acuh padaku. Apakah dia mulai bosan denganku?
                “Mianhae....mianhae chagiya. Maafkan semua kebodohanku.” Dia memelukku semakin erat. Aku tau ada sebuah ketulusan di balik kata-katanya. Aku tau itu.
                “Oppa....hiks.” aku juga membalas pelukannya makin erat. Aku merindukannya, sangat merindukannya. Tapi dia tak pernah tau itu.
                “Happy Anniversary Son Naeun...”dia berkata lembut padaku. Aku terpaku ketika mendengar kata-katanya. Dia ingat?
                Aku langsung melepaskan pelukannya lalu menatap matanya. Aku tidak percaya kalau ternyata dia ingat dengan hari jadi satu tahun kami. Aku kira dia tidak ingat sama sekali malah tidak peduli.
                “Kau....ingat oppa?” tanyaku sambil menunjukkan ekspresi bingungku padanya.
                “Bodoh! Mana mungkin aku lupa? Kau terlalu berburuk sangka chagi. Maafkan aku, karena akhir-akhir ini aku kurang memperhatikanmu.” Sehun mencium pipiku sekilas lalu memelukku lagi. Aku tersenyum bahagia.
                “Oppa bodoh! Aku kesal padamu. Aku kira kau sudah mulai bosan denganku huuu” Sehun tiba-tiba melepaskan pelukannya padaku.
                “Kata siapa aku bosan padamu?” sehun bertanya denganku dengan wajah cemberutnya.
                “itu menurutku sih.....” aku menggaruk-garuk lagi kepalaku karena salah tingkah. Aku menyesal dengan semua tingkahku ini. Aku seperti anak kecil.
                “Kalau aku tidak akan pernah bosan denganmu bagaimana?” tanyanya sambil menatap mataku. Aku tidak bisa berkata-kata lagi, ini semua terlalu indah bagiku. Aku sangat rindu padanya. Aku rindu pelukannya. Dan...aku rindu bibirnya yang lembut.
                Sehun oppa mulai mendekati wajahnya lagi padaku. Jujur, aku sangat senang saat-saat seperti ini(?) Seperti biasa, aku hanya bisa menutup mata dan menunggu semuanya terjadi. Satu...dua.....
                My My My You’re My....tururut tuturut tururut tuturut
                Langkah Sehun oppa pun tiba-tiba terhenti ketika mendengar nada dering yang ternyata berasal dari telepon genggamku. Setelah melihatnya menyuruhku untuk mengangkat panggilan pengganggu ini, aku pun kemudian mengangkatnya dengan malas.
                “NAEUN CEPAT PULANG ATAU PINTU DORM AKAN AKU KUNCI!” suara melengking Chorong eon tiba-tiba menggema di telingaku. Sehun oppa....aku dalam bahaya aaaaaaaaa

-00-

Duh gimana FF author yang ini? Kecepetan yah? yaiyalah namanya juga drabble-_,- ditunggu kritik dan sarannya itung-itung sambil nunggu Part 3 dari FF Monster. Gomawo:3

               



                

0 komentar:

Post a Comment

Monday, February 18, 2013

[FF Drabble] Promise You

Diposkan oleh Annisa Mandasari di 10:06 PM


Author : @nisamanda

Genre : Romance

Cast :

Son Naeun

Oh Sehun

A Pink members

Length : Drabble

Rate : PG 13

Hai...author balik lagi dengan FF Drabble pertama author yang emang bener-bener singkat(?) hahaha jangan ada yang protes ya...ini emang FF Drabble dan bukan ONE SHOOT. Makanya pendek banget juga-_-)/ FF ini author tulis dalam waktu 2 jam. Sumber inspirasinya dari Huneun couple temen author di RP BAHAHAHA-_- nggg enjoy it:)

-00-

                Cuaca Kota Seoul saat ini sangat tidak menentu. Kadang dingin, kadang cerah, atau juga mendung seperti yang terjadi sekarang ini. Mungkin mereka ikut bersedih melihat keadaanku sekarang yang memang boleh dibilang sangat menyedihkan.
                Detik ini, aku masih terdiam. Duduk sendirian di sebuah taman. Taman yang memberikanku banyak kenangan. Kenangan yang bagiku sangat lucu, lucu bila aku mengingatnya di saat-saat seperti ini. Satu tahun yang lalu...hari di mana aku merasa menjadi yeoja paling beruntung di dunia ini. Ya itu semua karena Oh Sehun. Seorang namja yang sudah satu tahun ini menemani hari-hariku, melukiskan senyum di wajahku, bahkan kadang juga bisa membuatku menangis. Menangis karena ulahnya yang kadang terlalu kekanakan. Menangis karena ketidakpeduliannya jika dia sibuk dengan dunianya sendiri. Dunia gamers.
                Oh iya! Perkenalkan...namaku Son Naeun. Kini, aku duduk di tingkat akhir sebuah Sekolah Menengah Atas  di Seoul. Kau pasti bertanya kenapa aku sekarang duduk sendirian di sini seperti orang bodoh? Ya aku disini karena seseorang. Lebih tepatnya karena kenangan yang diberikan orang itu terhadapku.
                Hari ini adalah tepat satu tahun di mana seorang namja yang bernama Oh Sehun menyatakan cintanya padaku. Di taman ini...dengan tampang polos dan pemalunya, dia memberikanku setangkai mawar putih dan sebuah boneka berbentuk sapi berpita merah muda, yang ku beri nama “MooHun”.

                #FLASHBACK

                “YA! EON......APAKAH KAU MELIHAT TAS BELANJAANKU YANG BERWARNA MERAH MUDA TADI?” tanyaku sambil setengah berteriak kepada Eunji eonnie. Aku ingat...terakhir kali sebelum aku masuk ke WC di pusat perbelanjaan tadi aku menitipkannya pada Eunji yang menungguku di luar.
                “Hah? Bukannya semua belanjaanmu sudah lengkap? Coba ingat-ingat lagi...tadi kau membawa berapa?” Eunji mencoba untuk menenangkanku. Aku pun berusaha untuk mengingatnya. Aku ingat saat di mall tadi aku membeli sebuah gaun, dua pasang sepatu, dua buah boneka, dan....
                “Eon...seingatku tadi aku membawa empat tas belanjaan. Yang dua berwarna putih, satu lagi berwarna merah, dan...ini punya siapa? Aku tidak pernah membawa kantong belanjaan berwarna hitam seperti ini.” aku mengangkat tas belanjaan berwarna hitam yang saat ini ada di hadapanku. Aku ingat sekali dan mana mungkin aku lupa. Aku tidak pernah membawanya, aku yakin.
                “Bukan, itu bukan milikku. Coba kau buka isinya mungkin saja itu memang milikmu naeun-ah.” Pikiranku semakin kacau. Aku mencoba untuk merogoh isi tas belanjaan itu dengan perasaan yang sangat was-was. Aku takut...kalau ternyata tas belanjaan itu bukan milikku. Perlahan aku mulai merasakan benda apa yang ada di dalamnya, dan ternyata....
                “EONNIE....SEJAK KAPAN AKU MEMBELI BARANG SEPERTI INI.” aku berteriak frustasi setelah melihat benda apa yang ada di dalamnya. Satu tumpukan penuh video game. Sudah pasti ini semua bukan milikku, aku tidak pernah menyukai hal-hal seperti ini. Bagiku ini semua hanya membuang waktu dan membuang tenaga saja tentunya.
                “Sudah...tenangkan dirimu dulu. Memangnya isi dari tas belanjaanmu itu apa?” Eunji eonnie bertanya dengan hati-hati padaku.
                “Isinya...adalah belanjaanku di toko pakain dalam tadi dan sepertinya dompetku ada di sana juga hueeeeeee eonnie bagaimana ini?” aku mulai menangis. Kalau hanya pakaian dalam saja mungkin aku tidak akan segila ini. Dompet itu adalah hal terpenting bagiku saat ini sesudah aku debut bersama A Pink seperti saat ini. Ya...karena banyak terdapat kartu-kartu penting dan surat-surat penting yang ada di dalamnya. Aku terduduk lemas ketika membayangkan jika ada orang jahat yang menemukannya, lalu memanfaatkannya untuk kepentingan dirinya sendiri.
                Aku terduduk lemas sambil meratapi nasibku yang sungguh malang ini. Aku mengutuk kebodohanku sendiri yang begitu ceroboh meletakkan dompet di tas belanjaan. Aku menyesal kenapa tadi tidak membawa tas saja dari rumah. Ternyata kemalasanku hari ini membuatku sangat tersiksa.
                “Maafkan aku naeun-ah....aku tidak bisa menjaga tasmu dengan baik. Tadi memang aku meletakkannya begitu saja di bawah saat menunggumu keluar dari kamar kecil. Maafkan kecerobohanku.” Eunji tertunduk saat mengatakannya. Aku ingin menyalahkannya...tapi aku tidak tega. Bagaimanapun dia eonnieku juga dan sebenarnya ini semua bukan murni kesalahannya.
                “Tidak apa-apa eonnie. Aku mengerti mungkin kau tadi cukup kelelahan karena seharian jalan-jalan denganku. Maafkan aku jangan menyalahkan dirimu seperti itu eonnie.” Aku mengelus punggung Eunji. Aku tidak mau dia terus merasa bersalah karena semua peristiwa ini.
                “Tapi ini semua me---“
                Ting...tong...ting....tong....
                Tiba-tiba suara bel dorm kami berbunyi. Aku dan eunji eonnie pun saling berpandangan. Siapa yang datang malam-malam seperti ini? Apakah Chorong eon dan lainnya hari ini berencana untuk pulang cepat? Semua member A Pink kecuali Eunji eon dan aku, memang sedang pulang ke rumah mereka masing-masing untuk menghabiskan liburan tahun baru kami yang singkat ini. Dan rencananya mereka akan pulang lusa nanti.
                “Sebentar, aku akan membuka pintunya dulu eon.” Aku pun beranjak untuk membuka pintu dan melihat siapa yang datang malam-malam seperti ini. Suara bel dari tadi tidak berhenti berbunyi. Tidak sabaran sekali sih orang ini, keluhku dalam hati.
                “Seben...tar.” aku terpaku ketika melihat siapa yang ada di hadapanku saat ini. Aku sangat mengenalnya. Ya dia memang sekarang sudah menjadi salah satu orang terkenal di Korea Selatan, bahkan dunia.
                “Annyeong naeun-ssi.” sapa orang itu sambil membungkuk sedikit padaku. Aku masih tidak percaya dan terus saja sibuk dengan lamunanku sendiri.
                “Hai....halo....apakah ada yang salah?” namja itu berusaha untuk menyadarkanku dengan melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku yang dari tadi masih tetap diam sambil memandanginya.  Aku pun tersadar lalu tersenyum garing sambil menggaruk-garuk kepalaku yang tidak gatal saat menyadari semua kebodohanku.
                “A...annyeong sehun oppa. Maafkan aku. Aku terlalu kaget karena kedatanganmu yang tiba-tiba ke dorm A Pink.” Aku balas membungkuk sambil tersenyum berkali-kali padanya. Bukan senyum genit tentunya. Namja yang ternyata adalah Sehun oppa itu adalah salah satu namja yang sekarang sedang banyak dipuja oleh para yeoja seumuranku (bahkan lebih hehe). Sebagai member sebuah boyband rookie yang multitalenta, menurutku dia memang sangat pantas untuk memiliki banyak penggemar.
                “Hahaha gwaenchana naeun-ssi. Sebenarnya aku datang ke sini karena se---“ belum selesai Sehun menjawab, ternyata Eunji eonnie berteriak dari dalam dorm sambil berjalan menuju ke arah pintu depan.
                “NAEUN-AH...SIAPA YANG DATANG MALAM-MALAM SEPERTI I---“ Eunji eonnie sepertinya juga kaget saat melihat siapa orang yang datang ke dorm kami malam ini.
                “Annyeong noona.” Sehun menyapa Eunji sambil tersenyum dan membungkuk.
                “Annyeong sehun-ah. Kenapa kau bisa tiba-tiba datang ke sini?” Eunji membalas salam dari Sehun sambil bertanya kepadanya. 
                “Sebenarnya aku datang ke sini, karena ini...” Sehun menunjukkan sebuah tas belanjaan berwarna merah muda yang sangat aku kenal. Ya itu memang punyaku!
                “OPPA....TAS ITU MILIKKU AAAAAAA” aku tidak sadar dan langsung berteriak kegirangan saat melihat tas belanjaan itu. Aku bahagia karena ternyata tas belanjaan milikku itu ditemukan oleh orang yang tepat.
                “Iya aku tau naeun-ssi...makanya aku mengembalikannya padamu. Aku menemukan ada dompet di dalam tas belanjaan yang ternyata bukan milikku. Maaf tadi aku membukanya, aku ingin melihat identitas pemiliknya lalu mengembalikannya. Seperti tas belanjaan kita tertukar.” Jawab Sehun dengan tenang dan sambil tersenyum tentunya.
                “TERIMAKASIH BANYAK OPPA!!!” aku pun langsung memeluk Sehun oppa karena saking bahagianya. Aku sangat senang aaaaaaa terimakasih kau memang dewa penyelamatku oppa!
                “Ehem...” suara Eunji eon menyadarkanku. Aku pun langsung terdiam ketika sadar bahwa saat ini aku sedang memeluk Sehun oppa. Aku langsung melepaskan pelukanku itu sambil berkali-kali meminta maaf kepadanya. Ku lihat wajah Sehun oppa berubah menjadi agak salah tingkah.
                “Ma...maafkan aku oppa. Aku terlalu bersemangat hehehe.” Aku benar-benar bodoh saat ini. Aku memukul kepalaku pelan. Kau bodoh Son Naeun...bodoh sekali, jeritku dalam hati.
                “Hahaha santai saja Naeun-ssi. Aku tau kau selalu bersemangat.” Sehun oppa tertawa melihat tingkahku. Ku lihat Eunji juga tertawa puas saat melihat semua tingkah bodohku. Sial.
                “Oh iya, apakah kau ingin masuk dulu Sehun-ah?” Eunji memberikan tawaran pada Sehun. Benar juga...dari tadi kami belum mengajaknya masuk. Bodoh sekali aku hari ini.
                “Tidak usah repot-repot noona. Aku harus cepat-cepat pulang ke dorm. Aku takut nanti Suho hyung marah padaku. Mungkin lain kali aku akan mampir.” tolak Sehun secara halus.
                “Oh baiklah...kapan saja kau akan mampir ke sini, kami akan dengan senang hati menerimamu.” Jawab Eunji sambil mengacungkan satu jempolnya. Aku hanya ikut mengangguk dan tidak berani untuk berkomentar. Aku takut kebodohanku hari ini akan kumat lagi.
                “Hmm...kalau begitu aku pamit dulu ya noona dan naeun-ssi.”
                “Iya oppa hati-hati di jalan dan...oh iya panggil saja aku naeun, aku seumuran denganmu kok.” Jawabku sambil terkekeh.
                “Baiklah naeun-ah. Tunggu aku melupakan sesuatu!” sesuatu? Aku menatapnya dengan wajah bingung.
                “Oh mungkin ini yang kau maksud bukan?” Eunji eon menunjukkan tas belanjaan berwarna hitam yang tadi sempat membuatku frustasi.
                “Ya benar sekali noona! Ini tas belanjaanku. Terimakasih.” Sehun mengambil tas belanjaan itu dari tangan Eunji. Kalau dia tadi melihat isi dompetku, berarti tadi dia juga melihat....
                “Hmm...satu lagi naeun-ah kalau kau berbelanja barang-barang seperti itu, sebaiknya kau menyimpannya di dalam tas. Jangan sampai nanti tertukar dengan milik orang lagi.” Tuh kan....aaaaa kesialanku belum berakhir. Belanjaanku....semua pakaian dalam baruku.....wajahku langsung memerah ketika mendengar ucapan Sehun oppa. Eunji eon langsung tertawa keras saat mendengar hal itu.
                “I...iya oppa. Sekali lagi aku minta maaf.” Aku membungkukan badanku berkali-kali padanya. Aku sangat malu rasanya aku ingin ditelan bumi saat ini juga.
                “Ne...tidak apa-apa hahaha kalau begitu aku pulang dulu ya.” Sehun pamit lalu kemudian berlari kecil menuju mobil yang dari tadi menunggunya. Aku dan Eunji eonnie mengantarnya sampai pintu keluar. Sebelum pergi, dia sempat membuka kaca lalu melambaikan tangannya padaku dan Eunji eonnie. Semoga dia cepat melupakan semua kebodohanku hari ini.

-00-

                Semenjak kejadian itu, aku dan Sehun oppa semakin lebih dekat. Dulu, kami hanya sebatas kenal karena dia dan aku sama-sama member dari BB dan GB Korea baru. Tapi setelah kejadian waktu itu, aku dan dia sudah seperti sahabat. Aku suka sekali bercanda dengannya saat menunggu giliran kami tampil di backstage.
                Banyak gosip yang bermunculan karena kedekatan kami. Bukan hanya gosip dari luar, tapi teman-temanku di A Pink juga sangat suka mengejekku saat aku ketahuan sedang senyum-senyum sendiri ketika membaca pesan dari Sehun oppa. Aku hanya bisa berkata “Eonnie...hentikan. Aku dan Sehun oppa hanya teman saja.” Tapi seperti biasa juga, sanggahanku selalu tidak berhasil untuk sekedar membuat mereka diam dan berhenti mengejekku.
                From: Sehun Oppa ^^
                Naeun-ah...apakah kau sibuk hari ini? Aku ingin mengajakmu jalan-jalan ke taman. Aku sangat bosan sekali hari ini, aku ingin melihat muka anehmu itu hahaha.”
                Ya! Apakah wajahku benar-benar aneh? Aku cemberut sambil mengomel pada isi pesan ini. Namun, sedetik kemudian aku kembali tersenyum.
                Send to : Sehun Oppa^^
                Oppa kau sangat menyebalkan! Aku tidak sibuk hehe baiklah. Tapi sebagai gantinya kau harus membelikan aku es krim ya?
                Aku tidak sabar menunggu balasan darinya. Sudah sekitar satu bulan ini...aku selalu berhubungan dengannya. Jika satu hari saja aku tak mendapat pesan darinya, aku pasti akan terlihat seperti orang linglung.
                From: Sehun Oppa^^
                Baiklah nona aku akan menuruti semua keinginanmu. Dasar yeoja rakus!

-00-

                Aku berkali-kali merapatkan jaket tebalku sambil sesekali melihat jam yang terpasang di tanganku. Aku tak menyangka kalau udara sore ini begitu dingin. Untung aku memakai jaket. Kalau tidak mungkin sejak tadi aku sudah mati kedinginan.
                “Masih tetap ingin makan es krim nona?” tiba-tiba seseorang mengagetkanku dari belakang. Dia tersenyum jahil padaku.
                “Bagaimana yah oppa? Aku bingung. Kalau aku makan  es krim sekarang mungkin aku akan sakit. Udaranya sangat dingin.” Jawabku sambil menunjukan wajah cemberutku
                “Benar juga gadis pintar!” Sehun oppa mengacak rambutku pelan.
                “Ya oppa! Jangan begitu nanti rambutku berantakan.” Aku merapihkan rambutku sambil mengembungkan kedua pipiku.
                “Hahaha maafkan aku. Oh iya sebagai ganti es krim, aku ingin memberikanmu ini.” Sehun menunjukkan sebuah kotak besar dengan hiasan pita di atasnya. Aku bingung ketika dia menyuruhku untuk menerimanya.
                “Apa ini oppa?” tanpa menunggu jawabannya aku pun membuka kotak tersebut. Ternyata...isinya adalah sebuah boneka berbentuk sapi. Aigoooo~ kyeopta!
                “Itu aku belikan untukmu. Aku pikir pipinya dan pipimu hampir mirip.” Sehun tertawa saat melihat ekspresiku yang berubah. Sial kenapa sehun sangat menyebalkan sekali.
                “Oppa kau menyebalkan sekali. Tapi terimakasih hehe aku akan memberi nama untuknya.” Aku tersenyum kepadanya.
                “Benarkah? Siapa namanya?”
                “Bagaimana dengan....MooHun?Hahahaha” aku tertawa ketika menemukan nama itu. Nama yang menurutku sangat pantas untuk boneka baruku ini supaya aku akan selalu ingat siapa yang memberikannya padaku.
                “Aneh sekali namanya. Tapi terserahmu saja naeun-ah.” dia ikut tertawa denganku.
                “Hahaha baiklah oppa aku akan menjaganya dengan baik. Oh iya, ngomong-ngomong kenapa kau tiba-tiba mengajakku ke sini?” aku bertanya dengannya.
                “Hmm...sebenarnya....aku mengajakmu ke sini karena ada sesuatu yang ingin aku bicarakan padamu.” Sehun terlihat bingung sambil menggaruk-garuk kepalanya. Aku semakin bingung. Sesuatu? Apa itu?
                “kau ingin bicara apa oppa?”tanyaku semakin penasaran.
                “Aku...aku...mencintai....mu naeun-ah.” Jawabnya pelan bahkan hampir tidak terdengar. Aku semakin penasaran. Dia mencintai....siapa?
                “Oppa...keraskan suaramu, aku tidak mendengarnya. Kau mencintai siapa?” Sehun sejak tadi terus menunduk. Aku jadi semakin bingung. Tiba-tiba tangan Sehun menggenggam kedua tanganku dengan kuat.
                “SON NAEUN....AKU MENCINTAIMU. I LOVE YOU, WOULD YOU BE MINE?” teriakan Sehun berhasil membuatku membeku. Aku seperti bermimpi. Seorang Oh Sehun menyatakan cintanya padaku?
                “Oppa...apakah kau bercanda?” tanyaku pelan sambil menunggu jawabannya. Aku tau Sehun oppa itu orangnya sangat jahil, aku curiga dia hanya menjahiliku saja.
                “Apakah wajahku terlihat seperti orang becanda?” Sehun mendekatkan wajahnya dengan wajahku. Aku bisa melihat ada kesungguhan di matanya.
                “Ti...tidak...”jawabku pelan sambil menunduk.
                “Jadi.......bagaimana jawabanmu?” Sehun bertanya padaku dengan sangat pelan. Suasana mendadak menjadi hening. Aku sibuk dengan pikiranku sendiri. Sehun oppa......aku memang merasa nyaman dengannya. Dia sudah aku anggap seperti sahabatku sendiri tapi.....
                “Hmm...oppa. Kalau aku juga mencintaimu juga bagaimana?”jawabku sambil terus menunduk karena malu. Pasti wajahku saat ini sangat merah.
                Tidak ada jawaban dari Sehun oppa. Aku merasakan jarinya mengangkat daguku secara perlahan. Aku bisa melihat wajahnya saat ini. Senyumnya...selalu bisa membuatku berdebar. Mataku tertutup saat merasakan deru nafasnya semakin dekat dengan wajahku. Bibirnya menyentuh bibirku dengan lembut. Aku merasakan banyak kupu-kupu yang terbang di dalam tubuhku saat ini.

                #FLASHBACK END

                “Yeobosseyo?” aku menjawab telepon genggamku denga  malas.
                “Naeun-ah...kau ada dimana?” Chorong eonnie bertanya dengan nada khawatir. Tadi aku memang pergi dengan wajah yang lesu. Aku sangat tidak bersemangat hari ini.
                “Aku sedang mengenang sesuatu eon. Aku sedang bermain dengan bayangan seseorang yang satu tahun lalu duduk tepat di sampingku. Aku sedang---“ tiba-tiba tangan seseorang menyentuh lembut pundakku. Aku refleks menoleh dan terdiam ketika tau siapa yang ada di hadapanku sekarang.
                “Kau sedang menungguku yah?” Sehun tersenyum sambil mengusap pelan kepalaku.
                “Enak saja. Aku sedang ingin jalan-jalan saja kok.” Jawabku acuh.
                “Benarkah? Aku tidak percaya. Wajah bodohmu itu tidak akan pernah bisa membohongiku.” Sehun terkekeh pelan. Aissshh~ menyebalkan.
                “Terserahmu oppa. Aku benci padamu.” Air mataku mengalir pelan ketika mengatakan hal itu. Aku merasa, Sehun ku yang sekarang bukanlah Sehun ku yang dulu. Yang dulu selalu ada untukku. Aku pun menutup wajah dengan kedua tanganku.
                Aku tak mendengar sepatah kata pun yang diucapkan olehnya. Aku hanya merasakan kehangatan yang sudah lama aku rindukan, ya Sehun oppa memelukku dengan erat. Aku pun menangis di pelukannya. Aku menangis karena kebodohannya selama ini yang akhir-akhir ini acuh padaku. Apakah dia mulai bosan denganku?
                “Mianhae....mianhae chagiya. Maafkan semua kebodohanku.” Dia memelukku semakin erat. Aku tau ada sebuah ketulusan di balik kata-katanya. Aku tau itu.
                “Oppa....hiks.” aku juga membalas pelukannya makin erat. Aku merindukannya, sangat merindukannya. Tapi dia tak pernah tau itu.
                “Happy Anniversary Son Naeun...”dia berkata lembut padaku. Aku terpaku ketika mendengar kata-katanya. Dia ingat?
                Aku langsung melepaskan pelukannya lalu menatap matanya. Aku tidak percaya kalau ternyata dia ingat dengan hari jadi satu tahun kami. Aku kira dia tidak ingat sama sekali malah tidak peduli.
                “Kau....ingat oppa?” tanyaku sambil menunjukkan ekspresi bingungku padanya.
                “Bodoh! Mana mungkin aku lupa? Kau terlalu berburuk sangka chagi. Maafkan aku, karena akhir-akhir ini aku kurang memperhatikanmu.” Sehun mencium pipiku sekilas lalu memelukku lagi. Aku tersenyum bahagia.
                “Oppa bodoh! Aku kesal padamu. Aku kira kau sudah mulai bosan denganku huuu” Sehun tiba-tiba melepaskan pelukannya padaku.
                “Kata siapa aku bosan padamu?” sehun bertanya denganku dengan wajah cemberutnya.
                “itu menurutku sih.....” aku menggaruk-garuk lagi kepalaku karena salah tingkah. Aku menyesal dengan semua tingkahku ini. Aku seperti anak kecil.
                “Kalau aku tidak akan pernah bosan denganmu bagaimana?” tanyanya sambil menatap mataku. Aku tidak bisa berkata-kata lagi, ini semua terlalu indah bagiku. Aku sangat rindu padanya. Aku rindu pelukannya. Dan...aku rindu bibirnya yang lembut.
                Sehun oppa mulai mendekati wajahnya lagi padaku. Jujur, aku sangat senang saat-saat seperti ini(?) Seperti biasa, aku hanya bisa menutup mata dan menunggu semuanya terjadi. Satu...dua.....
                My My My You’re My....tururut tuturut tururut tuturut
                Langkah Sehun oppa pun tiba-tiba terhenti ketika mendengar nada dering yang ternyata berasal dari telepon genggamku. Setelah melihatnya menyuruhku untuk mengangkat panggilan pengganggu ini, aku pun kemudian mengangkatnya dengan malas.
                “NAEUN CEPAT PULANG ATAU PINTU DORM AKAN AKU KUNCI!” suara melengking Chorong eon tiba-tiba menggema di telingaku. Sehun oppa....aku dalam bahaya aaaaaaaaa

-00-

Duh gimana FF author yang ini? Kecepetan yah? yaiyalah namanya juga drabble-_,- ditunggu kritik dan sarannya itung-itung sambil nunggu Part 3 dari FF Monster. Gomawo:3

               



                

0 komentar on "[FF Drabble] Promise You"

Post a Comment

 

Why So Serious? Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review