Monday, February 11, 2013

[PART 1] FF JRONG-MONSTER

Diposkan oleh Annisa Mandasari di 6:22 PM


Author : @nisamanda

Genre : Romance; agak yadong dikit(?)-_-

Cast :

Chorong Park

JR ( Park Jinyoung )

Other cast YANG GA KALAH IMUT

Length : Chaptered/On progress

PG : > 17th-50th._.

Hai...author balik dengan membawa part 1 dari FF JRong ini. Ngg...pertamatama gue mau ngucapin 
makasih buat Lauren anak gue di RP Chorong yang udah maksa-maksa banget pengen ff ini dilanjutin. Terus...terus...buat semuanya yang udah sudi baca ff hina gue ini. Walopun JRong couple yang ga menarik, tapi percaya deh gue cuman dapet feel dari couple ini-_-v
Happy reading all :)

Disclaimer : Semua pemain milik yang di atas. Tak ada unsur galau saat menulis ff ini. Sekian

-00-
                Siang itu cuaca sangat gelap. Tampak awan hitam menyelimuti sebagian kawasan Seoul yang saat itu sedang padat. Banyak orang yang sedang berjalan segera mempercepat langkahnya agar segera tiba di rumahnya masing-masing. Mungkin....
                Tetapi, tidak semua orang berharap begitu ternyata. Salah satunya wanita itu. Wanita yang sedang berjalan cepat sembari kepayahan karena terganggu oleh high heels yang sedang dipakainya saat ini. Lagipula...apakah mungkin dia dapat berlari dengan setelan blazer dan sepasang high heels yang menempel di kakinya? Rasanya tidak mungkin.
                Chorong POV
                Tuhan...rasanya ingin ku maki semua orang di dunia ini. Kalau bukan karena Yoseob oppa yang tiba-tiba tidak bisa mengantarku, mungkin aku tidak akan kepayahan seperti ini untuk sampai di calon tempat kerja baruku ini. Kalau bukan karena ini adalah hari pertamaku untuk mengenal sekolah baru, mungkin aku tidak perlu repot-repot untuk mengenakan semua atribut yang....hmm menurutku tampaknya cocok dipakai untuk seorang ahjumma-ahjumma -_-

                Oh iya, aku hampir lupa memperkenalkan diri. Perkenalkan namaku Park Chorong. Umurku 22 tahun.  Aku baru saja lulus dari dunia perkuliahan dan berencana akan berkerja sebagai guru bahasa inggris di salah satu SMA di pinggiran kota Seoul. Dan rencananya....hari ini adalah hari pertamaku bekerja.
                Jujur, perasaanku saat ini sangat tidak karuan. Antara senang, takut, dan ingin ke kamar mandi. Hft.........semoga aku berhasil!
                “Sudahlah jangan menangis seperti itu. Lebih baik kau pergi saja dari hadapanku sekarang! Aku sudah tidak mencintaimu lagi.” Teriakan seorang pria membuyarkan lamunanku. Saat ini aku sudah berada di antara lorong-lorong kelas. Begitu banyak ruangan di sekolah ini sampai-sampai aku bingung untuk mencari ruangan kepala sekolahnya. Menjengkelkan.
                Aku yang tadinya berniat untuk melanjutkan pencarianku, akhirnya terhenti karena suara teriakan namja tersebut. Aku pun mencari asal suara tersebut dan akhirnya menemukan seorang namja yang sedang berdiri membelakangi seorang gadis yang sedang duduk sambil terisak.
                “Oppa....tapi kau bilang beberapa hari yang lalu kau mencintaiku, dan hanya aku satu-satunya gadis yang ada di hatimu. Apakah kau lupa?” gadis itupun melihat ke arah namja tersebut, yang kenyataannya masih acuh.
                “Sudah ku bilang aku bosan denganmu. Aku sudah tidak mencintaimu lagi sekarang. Sudahlah, terima kenyataan dan pergi dari haapanku sekarang.” Namja itu berbicara dengan nada yang enteng. Aku yang melihatnya hanya bisa menggerutu dengan pelan. Bodoh sekali yeoja itu! Apakah dia tidak sadar kalau dia sudah dipermainkan oleh namja bodoh tersebut? Cih.
                “Oppa.....” tiba-tiba yeoja itu pun berdiri dan medekati namja tersebut. Tiba-tiba, dia  memeluk namja tersebut dari belakang. Aku yang tadinya sedang menggerutu, tiba-tiba shock ketika melihat pemandangan yang ada di hadapanku sekarang. Aku melihat tangan yeoja tersebut sedang meraba-raba dada namja tersebut. Secara perlahan, tangannya yang lentik mulai membuka satu-persatu kancing yang tedapat pada kemeja yang tengah dikenakan oleh namja tersebut.
                Aku hanya bisa ternganga, aku merasa jijik dengan pemandangan tersebut. Aku berniat untuk pergi dan melupakan semua kejadian tersebut. Tapi..........
                “PRANG!!!” O-o..........
                “Siapa itu?!!” namja itu tiba-tiba tersadar dan langsung mencari asal suara mengangetkan itu. Babbo! Kenapa aku harus menabrak tempat sampah besi ini? Aissh. Aku pun tidak membuang-buang waktu lagi dan ingin segera pergi dari situ. Aku takut namja itu tau dan akan mengira aku mengintip mereka sejak tadi. Padahal memang benar sih.
                Aku pun langsung berlari tanpa memperdulikan apapun lagi. Aku ingin segera cepat-cepat sampai di ruangan kepala sekolah dan menyelesaikan segala urusanku. Salah sendiri. Kenapa sekolah ini harus memiliki banyak ruangan sehingga membuatku bingung -_____-
                JR POV
                “PRANG!!!” suara itu pun mengagetkanku. Aku yang tadinya mulai hanyut terbawa oleh permainan Hyeri langsung tersadar karena suara itu. Sepertinya ada yang mendengar pembicaraan kami berdua dari tadi.
                “Siapa itu?!!” aku pun langsung melepaskan pelukan Hyeri dengan kasar yang terlihat semakin lama seperti berniat untuk menggodaku. Aku langsung melihat ke arah depan. Tampak sampah besi di depan kelas 10A sedang tergeletak di lantai dan aku sekelebat melihat yeoja berambut panjang sedang berlari ke arah luar.
                “Oppa...kenapa kau melepaskan pelukanku uhm?” Hyeri tiba-tiba mendekatiku dan bertanya dengan nada manja sambil mengaitkan tangannya di tanganku. Jujur aku jijik dengan semua kemanjaannya selama ini. Aku tidak suka dengan yeoja manja. Apapun bentuknya itu.
                “Hyeri lepaskan tanganku sekarang. Aku ingin pergi.” Aku pun menunggu Hyeri melepaskan tangannya dari tanganku. Satu detik....dua detik....tiga detik....dia tidak juga merubah posisinya. Akhirnya dengan sangat jengkel, aku pun melepaskan tangannya dengan paksa. Hyeri hanya bisa pasrah menerima perlakuanku. Aku pun lalu pergi meninggalkannya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
                “Oppa!!!” Hyeri memanggilku lagi tapi aku tetap acuh dan meninggalkannya sendirian di lorong itu.
                AUTHOR POV
                Chorong masih tidak menyerah untuk mencari dimana ruangan kepala sekolah itu sebenarnya berada. Dia sempat bertanya dengan siswa/siswi yang masih ada di sekolah itu. Maklum, keadaan sekolah saat itu sudah sepi karena memang waktu jam pulang sudah berlalu dari sekitar 1 jam yang lalu.
                Tapi lama-lama dia gerah juga karena bosan harus keluar dan masuk ruangan yang salah. Setiap dia bertanya dengan satu siswa pasti siswa tersebut menunjukkan ruangan yang salah kepadanya. Sampai-sampai ada siswa yang menunjukan ruangan yang ternyata adalah ruangan laboratorium biologi! Alhasil, bukannya sosok kepala sekolah yang dia temui di ruangan itu. Melainkan preparat-preparat hewan yang sudah diawetkan, dan berbagai macam bentuk tengkorak manusia yang tergantung di setiap ruangan.
                Karena jera dengan semua perlakuan itu, akhirnya Chorong memutuskan untuk bertanya dengan salah satu petugas kebersihan yang sedang melakukan tugasnya di sekitar area sekolah. Dia pun lalu menunjukkan di mana ruangan kepala sekolah yang sedari tadi dia cari. Dia pun langsung mengetuk pintu ruangan tersebut
                Chorong POV
                “Tok...tok....tok” aku pun menghela napas sejenak sebelum mendengar jawaban dari dalam. Jujur, aku rasa aku ingin pulang saja saat ini. Aku takut.
                “Masuk.” Aku mendengar suara dari dalam dan aku pun membuka pintu ruangan tersebut secara perlahan. Pemandangan pertama yang aku lihat : seorang pria paruh baya sedang duduk dibalikn meja yang penuh dengan tumpukan buku. Pria tersebut sepertinya sedang sangat sibuk. Aku jadi tidak enak karena sudah menganggunya.
                “Annyeonghaseyo! Maaf saya menganggu pak.”Aku pun membungkukkan badanku sambil menampilkan senyum terbaikku. Ku lihat dia juga tersenyum padaku. Senyumannya terlihat bijaksana, bukan senyum menggoda seperti yang dilakukan para namja saat ini. Aku tiba-tiba teringat namja kejam yang ada di lorong tadi. Apakah dia melanjutkan pekerjaannya tadi setelah aku mengganggunya dengan suara berisik itu? Huh apa-apaan kau ini, Park Chorong. Sudahlah lupakan kejadian tadi. Rutukku dalam hati.
                “Silahkan duduk...Ya ada apa? Apakah ada masalah untuk pelaksanaan pesta perpisahan tahun depan?” Hah? Apa? Perpisahan? Aku tidak mengerti apa yang beliau bicarakan. Aku pun hanya ternganga karena bingung.
                “Hmm...maaf pak. Saya tidak mengerti apa yang anda bicarakan. Saya saja baru pertama kali masuk ke sekolah ini.” Aku pun berkata dengan takut-takut. Aku takut calon bos-ku itu akan marah lalu tiba-tiba berpikiran itu memecatku(?)
                “Bukannya kau murid sekolah ini yang berencana untuk mengurus persiapan perpisahan sekolah ini tahun depan?”  Kepala Sekolah itu lalu menurunkan kacamata yang sedang dipakainya sedikit seraya memperhatikanku. Aku yang sedang diperhatikan pun menjadi salah tingkah.
                “Ma...maaf pak sebenarnya saya ini adalah calon guru baru di sekolah ini. Saya yang kemarin diminta anda untuk datang ke sekolah ini.” Aku pun was-was menunggu reaksinya. Dia pun merengut, kemudian sekali lagi memperhatikanku dari atas sampai bawah. Tak lama kemudian, raut wajahnya pun berubah menjadi cerah.
                “Oh.....saya mengerti. Kau adalah nona Park kan?Saya kira anda adalah murid sekolah ini. Karena wajah anda sebenarnya terlalu muda untuk menjadi seorang guru.” Omooo...apakah wajahku terlalu imut sampai-sampai orang lain pun tidak menyangka bahwa umurku sudah menginjak 22 tahun? Aku pun menggaruk-garuk rambutku yang tidak gatal karena malu.
                “Hmm..tidak apa-apa pak hehehe saya sudah biasa kok seperti ini. Jadi, bagaimana pak? Kapan saya bisa mulai bekerja disini?” aku pun menatap wajah kepala sekolah tersebut yang lama-lama tampak mirip seperti wajah ayahku itu dengan tatapan penuh harap(?)
                “Baiklah...kau bisa mulai dari besok. Selamat bekerja dan ku harap kau bisa cepat mengerti dengan sifat anak-anak di sekolah ini.”  Kepala Sekolah itu pun tersenyum lalu menyodorkan tangannya untuk mengajakku bersalaman. Aku pun menyambutnya dengan senang hati. Tuhan....rasanya aku ingin berteriak sekarang karena saking bahagianya ;_____;
                “Gamsahamnida....mohon bantuannya pak!” Aku pun kemudian membungkukan badanku berkali-kali. Aku sangat semangat hari ini ‘-‘)9
                Kepala Sekolah yang melihat sikapku itu hanya tersenyum sambil mengangguk-anggukan kepalanya. Setelah mengurus segala keperluan untuk hari pertamaku mengajar, aku pun pamit pulang kepada beliau. Welcome to my new world!
                AUTHOR POV
                Hari ini adalah hari pertama Chorong bekerja sebagai guru di sekolah barunya.  Pada jam pertama rencananya dia akan mengajar di kelas 12B. Jujur, dia heran kenapa guru baru seperti dia harus ditempatkan di kelas 12 bukannya di kelas 10 atau kelas 11?
                CHORONG POV
                Aku akhirnya sampai di depan kelas yang aku tuju. Aku pun menghela nafas sejenak sebelum membuka pintu. Aku mendengar keributan dari dalam kelas sepertinya mereka mengira bahwa jam pertama ini akan kosong karena aku memang sengaja datang agak terlambat. Dengan perlahan, aku pun membuka pintu kelas itu.
                Seketika  suasana kelas pun berubah 180 derajat. Semua mata tertuju pada kehadiranku. Apakah ada yang salah denganku? Aku pun berjalan pelan dan berhenti tepat di antara dua papan tulis yang sekarang letaknya ada di belakangku.
                “Good morning class! My name is Park Chorong. But you can call me Miss Cho. Saya adalah guru bahasa inggris baru kalian, mohon bantuannya” Aku pun membungkuk sedikit setelah perkenalan diri tersebut. Jujur, aku bingung sekali apa yang harus aku lakukan untuk mengubah suasana yang aneh ini. Aku menunggu respon dari murid-muridku ini. Satu detik....dua detik......tiga detik.......tetap tidak ada respon dari satu orang pun;____;
                “Apakah ada yang ingin kalian tanyakan?” Aku pun semakin merasa aneh setelah melihat mereka mulai sibuk dengan urusannya masing-masing. Ada yang bermain dengan iPad, mengobrol dengan teman sebangkunya, sampai ada juga yang langsung menggunakan headsetnya setelah mendengarkan perkenalan diriku tadi. Tuhan.......apa yang salah denganku? T^T
                 “Baiklah kalau tidak ada yang ingin bertanya....mari kita lanjutkan pelajaran hari ini.” Karena frustasi, aku pun memutuskan untuk melajtukan pelajaran hari ini saja. Masa bodoh lah, yang penting aku sudah berusaha untuk bersikap baik terhadap mereka.
                “Miss Cho aku ingin bertanya!” seorang muridku mengangkat tangannya. Akhirnya ada juga yang peduli denganku. Aku sangat terharu:’)
                “Ya tentu saja....apa yang ingin kau tanyakan?” aku pun tersenyum ke arahnya mencoba untuk ramah. Ku lihat murid-muridku yang lain juga mulai meninggalkan kegiatannya masing-masing lalu menunggu pertanyaan yang akan keluar dari mulutnya.
                “Miss Cho....apakah kau baru saja lulus dari TK? Suaramu lebih mirip anak TK ketimbang lulusan kuliahan seperti orang seusiamu.” Seketika suasana kelas pun berubah. Semua muridTku langsung tertawa keras setelah mendengar pertanyaan dari  murid kurang ajar itu. Mukaku  langsung berubah seperti kepiting rebus setelah mendengar pertanyaan itu. Memang sih banyak orang yang bilang suaraku itu terlalu kekanak-kanakan untuk wanita seusaiaku. Tapi, aku tidak menyangka muridku bisa bertanya seperti itu-____,-
                “BRAAAAK!!!” tiba-tiba pintu kelas pun terbuka cukup keras. Aku pun langsung mengalihkan pandanganku ke arah pintu kelas. Ya ampun..............namja itu.
                JR POV
                Aku  berjalan menuju ke arah kelas dengan langkah gontai. Jujur, aku sebenarnya sudah sangat malas untuk melanjutkan sekolah. Tapi apa yang bisa aku lakukan? Kedua orang tua ku sangat berharap aku bisa melanjutkan usaha mereka di berbagai bidang. Ya appaku adalah seorang pengusaha kaya yang mempunyai bisnis dimana-mana. Sedangkan eommaku, adalah seorang ibu rumah tangga yang sangat mencintai anaknya. Kadang, malah terlalu berlebihan.
                “Hai neraka!” aku berbicara kepada diriku sendiri sambil memandang sebuah pintu yang sekarang hanya berjarak beberapa senti dari hadapanku. Dengan seenaknya aku menendang pintu, yang ternyata adalah pintu kelasku dengan keras.
                “BRAAAAK!!!” suara yang aku hasilkan(?) ternyata cukup keras. Bahkan cukup untuk membuat semua pasang mata tertuju padaku. Aku tidak peduli. Aku memang sudah terkenal sebagai seorang “badboy” dari dulu. Tapi aku masih tak habis pikir, kenapa para yeoja itu memujaku? Apakah mereka semua sinting? Haha walaupun aku terlihat begitu nakal di sekolah, namun sebenarnya aku adalah seorang anak yang baik di rumah.
                Pemandangan pertama yang aku lihat adalah seorang yeoja asing yang kini tengah memandangiku dengan tatapan kaget. Mungkin dia kaget dengan kedatanganku yang tiba-tiba atau entahlah.....
                “Mengapa kau melihatku dengan tatapan aneh seperti itu? Apakah ada yang salah denganku?” aku bertanya dengan nada sinis. Dia masih terdiam dan tetap memandangku dengan tatapan aneh itu.
                “HEI!!!!” aku membentaknya dengan nada yang cukup keras.
Chorong POV
                “HEI!!!!” namja itu membentakku? Aku pun tersadar. Hah apakah dunia ini sudah gila? Aku adalah seorang guru, dan....dan sekarang namja yang ada didepanku itu membentakku? Bukankah dia itu adalah muridku?-______-
                “HEI MENGAPA KAU MEMBENTAKKU HAH?” aku pun tak mau kalah untuk membentaknya.        “ITU SEMUA KARENA KAU MENATAPKU DENGAN TATAPAN ANEH SEPERTI ITU!” namja itu kemudian membalas lagi dengan nada tinggi.
                “KAU ITU PERNAH DIAJARI SOPAN SANTU TIDAK SIH? AKU INI GURUMU DAN KENAPA KAU SANGAT BERANI UNTUK MEMBENTAKKU?” kemudian namja itu pun terdiam. Dia langsung memperhatikanku dari atas sampai bawah, sama persis seperti yang dilakukan  kepala sekolah dulu.
                “Jadi....kau adalah seorang guru? WAKAKAKAKKAK” namja itu kemudian tertawa keras. Aku tercengang melihat tingkahnya. Kenapa dia tertawa......
                “Kenapa kau tertawa?” aku bertanya dengan nada pelan.
                “Pfft....tidak. Kau lebih terlihat seperti murid sekolah ini dibandingkan seorang guru” jawabnya dengan nada santai. Sial.
                “Kau......duduk di tempatmu sekarang juga!” aku kesal dengan namja itu. Bahkan aku belum tau siapa namanya hhh.......menyebalkan. Aku lihat dia langsung kembali ke tempat duduknya dengan santai. Dasar anak kurang ajar.
                Aku kemudian baru menyadari, ternyata daritadi aku tidak sadar dengan keberadaan murid-muridku yang lain. Tuhan.....guru macam apa aku ini? Adu mulut dengan muridku sendiri? Sungguh kekanakan. Aku melihat keadaan kelas saat ini. Semua muridku terdiam...mungkin mereka shock melihat kelakuanku tadi. Bahkan sampai ada muridku yang membuka mulutnya(?)-_-
                “Baiklah kita lanjutkan pelajaran hari ini. Buka buku paket kalian halaman 25^^” Semoga ini bukan pertanda buruk....
-00-
Di sudut lain........

Hai Park ChorongJ
Apa kabar malaikatku?
Aku rindu senyum manismu
Aku rindu suaramu yang kadang lebih terdengar seperti suara anak perempuan berumur 5 tahun
Apakah kau merindukanku juga?
Aku akan datang....
Menjemput malaikatku

                Pria itu pun menutup sebuah buku yang bersampul merah dan terdapat tulisan aneh di depannya. Dia tersenyum kecil ketika mengingat yeoja itu. Yeoja yang sangat dirindukannya. Yeoja yang dia yakini adalah bagian dari takdir hidupnya. Yeoja yang mungkin akan menghiasi hari-harinya kelak.

-00- 
Gimana ceritanya? gajelas yah? iya banget;____; udah gue bilang juga apa mening gausah dilanjutin u___u Butuh kritik dan saran ni(c)h.......kalo responnya bagus bakal gue lanjutin-_-)/ Wassalam^^

0 komentar:

Post a Comment

Monday, February 11, 2013

[PART 1] FF JRONG-MONSTER

Diposkan oleh Annisa Mandasari di 6:22 PM


Author : @nisamanda

Genre : Romance; agak yadong dikit(?)-_-

Cast :

Chorong Park

JR ( Park Jinyoung )

Other cast YANG GA KALAH IMUT

Length : Chaptered/On progress

PG : > 17th-50th._.

Hai...author balik dengan membawa part 1 dari FF JRong ini. Ngg...pertamatama gue mau ngucapin 
makasih buat Lauren anak gue di RP Chorong yang udah maksa-maksa banget pengen ff ini dilanjutin. Terus...terus...buat semuanya yang udah sudi baca ff hina gue ini. Walopun JRong couple yang ga menarik, tapi percaya deh gue cuman dapet feel dari couple ini-_-v
Happy reading all :)

Disclaimer : Semua pemain milik yang di atas. Tak ada unsur galau saat menulis ff ini. Sekian

-00-
                Siang itu cuaca sangat gelap. Tampak awan hitam menyelimuti sebagian kawasan Seoul yang saat itu sedang padat. Banyak orang yang sedang berjalan segera mempercepat langkahnya agar segera tiba di rumahnya masing-masing. Mungkin....
                Tetapi, tidak semua orang berharap begitu ternyata. Salah satunya wanita itu. Wanita yang sedang berjalan cepat sembari kepayahan karena terganggu oleh high heels yang sedang dipakainya saat ini. Lagipula...apakah mungkin dia dapat berlari dengan setelan blazer dan sepasang high heels yang menempel di kakinya? Rasanya tidak mungkin.
                Chorong POV
                Tuhan...rasanya ingin ku maki semua orang di dunia ini. Kalau bukan karena Yoseob oppa yang tiba-tiba tidak bisa mengantarku, mungkin aku tidak akan kepayahan seperti ini untuk sampai di calon tempat kerja baruku ini. Kalau bukan karena ini adalah hari pertamaku untuk mengenal sekolah baru, mungkin aku tidak perlu repot-repot untuk mengenakan semua atribut yang....hmm menurutku tampaknya cocok dipakai untuk seorang ahjumma-ahjumma -_-

                Oh iya, aku hampir lupa memperkenalkan diri. Perkenalkan namaku Park Chorong. Umurku 22 tahun.  Aku baru saja lulus dari dunia perkuliahan dan berencana akan berkerja sebagai guru bahasa inggris di salah satu SMA di pinggiran kota Seoul. Dan rencananya....hari ini adalah hari pertamaku bekerja.
                Jujur, perasaanku saat ini sangat tidak karuan. Antara senang, takut, dan ingin ke kamar mandi. Hft.........semoga aku berhasil!
                “Sudahlah jangan menangis seperti itu. Lebih baik kau pergi saja dari hadapanku sekarang! Aku sudah tidak mencintaimu lagi.” Teriakan seorang pria membuyarkan lamunanku. Saat ini aku sudah berada di antara lorong-lorong kelas. Begitu banyak ruangan di sekolah ini sampai-sampai aku bingung untuk mencari ruangan kepala sekolahnya. Menjengkelkan.
                Aku yang tadinya berniat untuk melanjutkan pencarianku, akhirnya terhenti karena suara teriakan namja tersebut. Aku pun mencari asal suara tersebut dan akhirnya menemukan seorang namja yang sedang berdiri membelakangi seorang gadis yang sedang duduk sambil terisak.
                “Oppa....tapi kau bilang beberapa hari yang lalu kau mencintaiku, dan hanya aku satu-satunya gadis yang ada di hatimu. Apakah kau lupa?” gadis itupun melihat ke arah namja tersebut, yang kenyataannya masih acuh.
                “Sudah ku bilang aku bosan denganmu. Aku sudah tidak mencintaimu lagi sekarang. Sudahlah, terima kenyataan dan pergi dari haapanku sekarang.” Namja itu berbicara dengan nada yang enteng. Aku yang melihatnya hanya bisa menggerutu dengan pelan. Bodoh sekali yeoja itu! Apakah dia tidak sadar kalau dia sudah dipermainkan oleh namja bodoh tersebut? Cih.
                “Oppa.....” tiba-tiba yeoja itu pun berdiri dan medekati namja tersebut. Tiba-tiba, dia  memeluk namja tersebut dari belakang. Aku yang tadinya sedang menggerutu, tiba-tiba shock ketika melihat pemandangan yang ada di hadapanku sekarang. Aku melihat tangan yeoja tersebut sedang meraba-raba dada namja tersebut. Secara perlahan, tangannya yang lentik mulai membuka satu-persatu kancing yang tedapat pada kemeja yang tengah dikenakan oleh namja tersebut.
                Aku hanya bisa ternganga, aku merasa jijik dengan pemandangan tersebut. Aku berniat untuk pergi dan melupakan semua kejadian tersebut. Tapi..........
                “PRANG!!!” O-o..........
                “Siapa itu?!!” namja itu tiba-tiba tersadar dan langsung mencari asal suara mengangetkan itu. Babbo! Kenapa aku harus menabrak tempat sampah besi ini? Aissh. Aku pun tidak membuang-buang waktu lagi dan ingin segera pergi dari situ. Aku takut namja itu tau dan akan mengira aku mengintip mereka sejak tadi. Padahal memang benar sih.
                Aku pun langsung berlari tanpa memperdulikan apapun lagi. Aku ingin segera cepat-cepat sampai di ruangan kepala sekolah dan menyelesaikan segala urusanku. Salah sendiri. Kenapa sekolah ini harus memiliki banyak ruangan sehingga membuatku bingung -_____-
                JR POV
                “PRANG!!!” suara itu pun mengagetkanku. Aku yang tadinya mulai hanyut terbawa oleh permainan Hyeri langsung tersadar karena suara itu. Sepertinya ada yang mendengar pembicaraan kami berdua dari tadi.
                “Siapa itu?!!” aku pun langsung melepaskan pelukan Hyeri dengan kasar yang terlihat semakin lama seperti berniat untuk menggodaku. Aku langsung melihat ke arah depan. Tampak sampah besi di depan kelas 10A sedang tergeletak di lantai dan aku sekelebat melihat yeoja berambut panjang sedang berlari ke arah luar.
                “Oppa...kenapa kau melepaskan pelukanku uhm?” Hyeri tiba-tiba mendekatiku dan bertanya dengan nada manja sambil mengaitkan tangannya di tanganku. Jujur aku jijik dengan semua kemanjaannya selama ini. Aku tidak suka dengan yeoja manja. Apapun bentuknya itu.
                “Hyeri lepaskan tanganku sekarang. Aku ingin pergi.” Aku pun menunggu Hyeri melepaskan tangannya dari tanganku. Satu detik....dua detik....tiga detik....dia tidak juga merubah posisinya. Akhirnya dengan sangat jengkel, aku pun melepaskan tangannya dengan paksa. Hyeri hanya bisa pasrah menerima perlakuanku. Aku pun lalu pergi meninggalkannya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
                “Oppa!!!” Hyeri memanggilku lagi tapi aku tetap acuh dan meninggalkannya sendirian di lorong itu.
                AUTHOR POV
                Chorong masih tidak menyerah untuk mencari dimana ruangan kepala sekolah itu sebenarnya berada. Dia sempat bertanya dengan siswa/siswi yang masih ada di sekolah itu. Maklum, keadaan sekolah saat itu sudah sepi karena memang waktu jam pulang sudah berlalu dari sekitar 1 jam yang lalu.
                Tapi lama-lama dia gerah juga karena bosan harus keluar dan masuk ruangan yang salah. Setiap dia bertanya dengan satu siswa pasti siswa tersebut menunjukkan ruangan yang salah kepadanya. Sampai-sampai ada siswa yang menunjukan ruangan yang ternyata adalah ruangan laboratorium biologi! Alhasil, bukannya sosok kepala sekolah yang dia temui di ruangan itu. Melainkan preparat-preparat hewan yang sudah diawetkan, dan berbagai macam bentuk tengkorak manusia yang tergantung di setiap ruangan.
                Karena jera dengan semua perlakuan itu, akhirnya Chorong memutuskan untuk bertanya dengan salah satu petugas kebersihan yang sedang melakukan tugasnya di sekitar area sekolah. Dia pun lalu menunjukkan di mana ruangan kepala sekolah yang sedari tadi dia cari. Dia pun langsung mengetuk pintu ruangan tersebut
                Chorong POV
                “Tok...tok....tok” aku pun menghela napas sejenak sebelum mendengar jawaban dari dalam. Jujur, aku rasa aku ingin pulang saja saat ini. Aku takut.
                “Masuk.” Aku mendengar suara dari dalam dan aku pun membuka pintu ruangan tersebut secara perlahan. Pemandangan pertama yang aku lihat : seorang pria paruh baya sedang duduk dibalikn meja yang penuh dengan tumpukan buku. Pria tersebut sepertinya sedang sangat sibuk. Aku jadi tidak enak karena sudah menganggunya.
                “Annyeonghaseyo! Maaf saya menganggu pak.”Aku pun membungkukkan badanku sambil menampilkan senyum terbaikku. Ku lihat dia juga tersenyum padaku. Senyumannya terlihat bijaksana, bukan senyum menggoda seperti yang dilakukan para namja saat ini. Aku tiba-tiba teringat namja kejam yang ada di lorong tadi. Apakah dia melanjutkan pekerjaannya tadi setelah aku mengganggunya dengan suara berisik itu? Huh apa-apaan kau ini, Park Chorong. Sudahlah lupakan kejadian tadi. Rutukku dalam hati.
                “Silahkan duduk...Ya ada apa? Apakah ada masalah untuk pelaksanaan pesta perpisahan tahun depan?” Hah? Apa? Perpisahan? Aku tidak mengerti apa yang beliau bicarakan. Aku pun hanya ternganga karena bingung.
                “Hmm...maaf pak. Saya tidak mengerti apa yang anda bicarakan. Saya saja baru pertama kali masuk ke sekolah ini.” Aku pun berkata dengan takut-takut. Aku takut calon bos-ku itu akan marah lalu tiba-tiba berpikiran itu memecatku(?)
                “Bukannya kau murid sekolah ini yang berencana untuk mengurus persiapan perpisahan sekolah ini tahun depan?”  Kepala Sekolah itu lalu menurunkan kacamata yang sedang dipakainya sedikit seraya memperhatikanku. Aku yang sedang diperhatikan pun menjadi salah tingkah.
                “Ma...maaf pak sebenarnya saya ini adalah calon guru baru di sekolah ini. Saya yang kemarin diminta anda untuk datang ke sekolah ini.” Aku pun was-was menunggu reaksinya. Dia pun merengut, kemudian sekali lagi memperhatikanku dari atas sampai bawah. Tak lama kemudian, raut wajahnya pun berubah menjadi cerah.
                “Oh.....saya mengerti. Kau adalah nona Park kan?Saya kira anda adalah murid sekolah ini. Karena wajah anda sebenarnya terlalu muda untuk menjadi seorang guru.” Omooo...apakah wajahku terlalu imut sampai-sampai orang lain pun tidak menyangka bahwa umurku sudah menginjak 22 tahun? Aku pun menggaruk-garuk rambutku yang tidak gatal karena malu.
                “Hmm..tidak apa-apa pak hehehe saya sudah biasa kok seperti ini. Jadi, bagaimana pak? Kapan saya bisa mulai bekerja disini?” aku pun menatap wajah kepala sekolah tersebut yang lama-lama tampak mirip seperti wajah ayahku itu dengan tatapan penuh harap(?)
                “Baiklah...kau bisa mulai dari besok. Selamat bekerja dan ku harap kau bisa cepat mengerti dengan sifat anak-anak di sekolah ini.”  Kepala Sekolah itu pun tersenyum lalu menyodorkan tangannya untuk mengajakku bersalaman. Aku pun menyambutnya dengan senang hati. Tuhan....rasanya aku ingin berteriak sekarang karena saking bahagianya ;_____;
                “Gamsahamnida....mohon bantuannya pak!” Aku pun kemudian membungkukan badanku berkali-kali. Aku sangat semangat hari ini ‘-‘)9
                Kepala Sekolah yang melihat sikapku itu hanya tersenyum sambil mengangguk-anggukan kepalanya. Setelah mengurus segala keperluan untuk hari pertamaku mengajar, aku pun pamit pulang kepada beliau. Welcome to my new world!
                AUTHOR POV
                Hari ini adalah hari pertama Chorong bekerja sebagai guru di sekolah barunya.  Pada jam pertama rencananya dia akan mengajar di kelas 12B. Jujur, dia heran kenapa guru baru seperti dia harus ditempatkan di kelas 12 bukannya di kelas 10 atau kelas 11?
                CHORONG POV
                Aku akhirnya sampai di depan kelas yang aku tuju. Aku pun menghela nafas sejenak sebelum membuka pintu. Aku mendengar keributan dari dalam kelas sepertinya mereka mengira bahwa jam pertama ini akan kosong karena aku memang sengaja datang agak terlambat. Dengan perlahan, aku pun membuka pintu kelas itu.
                Seketika  suasana kelas pun berubah 180 derajat. Semua mata tertuju pada kehadiranku. Apakah ada yang salah denganku? Aku pun berjalan pelan dan berhenti tepat di antara dua papan tulis yang sekarang letaknya ada di belakangku.
                “Good morning class! My name is Park Chorong. But you can call me Miss Cho. Saya adalah guru bahasa inggris baru kalian, mohon bantuannya” Aku pun membungkuk sedikit setelah perkenalan diri tersebut. Jujur, aku bingung sekali apa yang harus aku lakukan untuk mengubah suasana yang aneh ini. Aku menunggu respon dari murid-muridku ini. Satu detik....dua detik......tiga detik.......tetap tidak ada respon dari satu orang pun;____;
                “Apakah ada yang ingin kalian tanyakan?” Aku pun semakin merasa aneh setelah melihat mereka mulai sibuk dengan urusannya masing-masing. Ada yang bermain dengan iPad, mengobrol dengan teman sebangkunya, sampai ada juga yang langsung menggunakan headsetnya setelah mendengarkan perkenalan diriku tadi. Tuhan.......apa yang salah denganku? T^T
                 “Baiklah kalau tidak ada yang ingin bertanya....mari kita lanjutkan pelajaran hari ini.” Karena frustasi, aku pun memutuskan untuk melajtukan pelajaran hari ini saja. Masa bodoh lah, yang penting aku sudah berusaha untuk bersikap baik terhadap mereka.
                “Miss Cho aku ingin bertanya!” seorang muridku mengangkat tangannya. Akhirnya ada juga yang peduli denganku. Aku sangat terharu:’)
                “Ya tentu saja....apa yang ingin kau tanyakan?” aku pun tersenyum ke arahnya mencoba untuk ramah. Ku lihat murid-muridku yang lain juga mulai meninggalkan kegiatannya masing-masing lalu menunggu pertanyaan yang akan keluar dari mulutnya.
                “Miss Cho....apakah kau baru saja lulus dari TK? Suaramu lebih mirip anak TK ketimbang lulusan kuliahan seperti orang seusiamu.” Seketika suasana kelas pun berubah. Semua muridTku langsung tertawa keras setelah mendengar pertanyaan dari  murid kurang ajar itu. Mukaku  langsung berubah seperti kepiting rebus setelah mendengar pertanyaan itu. Memang sih banyak orang yang bilang suaraku itu terlalu kekanak-kanakan untuk wanita seusaiaku. Tapi, aku tidak menyangka muridku bisa bertanya seperti itu-____,-
                “BRAAAAK!!!” tiba-tiba pintu kelas pun terbuka cukup keras. Aku pun langsung mengalihkan pandanganku ke arah pintu kelas. Ya ampun..............namja itu.
                JR POV
                Aku  berjalan menuju ke arah kelas dengan langkah gontai. Jujur, aku sebenarnya sudah sangat malas untuk melanjutkan sekolah. Tapi apa yang bisa aku lakukan? Kedua orang tua ku sangat berharap aku bisa melanjutkan usaha mereka di berbagai bidang. Ya appaku adalah seorang pengusaha kaya yang mempunyai bisnis dimana-mana. Sedangkan eommaku, adalah seorang ibu rumah tangga yang sangat mencintai anaknya. Kadang, malah terlalu berlebihan.
                “Hai neraka!” aku berbicara kepada diriku sendiri sambil memandang sebuah pintu yang sekarang hanya berjarak beberapa senti dari hadapanku. Dengan seenaknya aku menendang pintu, yang ternyata adalah pintu kelasku dengan keras.
                “BRAAAAK!!!” suara yang aku hasilkan(?) ternyata cukup keras. Bahkan cukup untuk membuat semua pasang mata tertuju padaku. Aku tidak peduli. Aku memang sudah terkenal sebagai seorang “badboy” dari dulu. Tapi aku masih tak habis pikir, kenapa para yeoja itu memujaku? Apakah mereka semua sinting? Haha walaupun aku terlihat begitu nakal di sekolah, namun sebenarnya aku adalah seorang anak yang baik di rumah.
                Pemandangan pertama yang aku lihat adalah seorang yeoja asing yang kini tengah memandangiku dengan tatapan kaget. Mungkin dia kaget dengan kedatanganku yang tiba-tiba atau entahlah.....
                “Mengapa kau melihatku dengan tatapan aneh seperti itu? Apakah ada yang salah denganku?” aku bertanya dengan nada sinis. Dia masih terdiam dan tetap memandangku dengan tatapan aneh itu.
                “HEI!!!!” aku membentaknya dengan nada yang cukup keras.
Chorong POV
                “HEI!!!!” namja itu membentakku? Aku pun tersadar. Hah apakah dunia ini sudah gila? Aku adalah seorang guru, dan....dan sekarang namja yang ada didepanku itu membentakku? Bukankah dia itu adalah muridku?-______-
                “HEI MENGAPA KAU MEMBENTAKKU HAH?” aku pun tak mau kalah untuk membentaknya.        “ITU SEMUA KARENA KAU MENATAPKU DENGAN TATAPAN ANEH SEPERTI ITU!” namja itu kemudian membalas lagi dengan nada tinggi.
                “KAU ITU PERNAH DIAJARI SOPAN SANTU TIDAK SIH? AKU INI GURUMU DAN KENAPA KAU SANGAT BERANI UNTUK MEMBENTAKKU?” kemudian namja itu pun terdiam. Dia langsung memperhatikanku dari atas sampai bawah, sama persis seperti yang dilakukan  kepala sekolah dulu.
                “Jadi....kau adalah seorang guru? WAKAKAKAKKAK” namja itu kemudian tertawa keras. Aku tercengang melihat tingkahnya. Kenapa dia tertawa......
                “Kenapa kau tertawa?” aku bertanya dengan nada pelan.
                “Pfft....tidak. Kau lebih terlihat seperti murid sekolah ini dibandingkan seorang guru” jawabnya dengan nada santai. Sial.
                “Kau......duduk di tempatmu sekarang juga!” aku kesal dengan namja itu. Bahkan aku belum tau siapa namanya hhh.......menyebalkan. Aku lihat dia langsung kembali ke tempat duduknya dengan santai. Dasar anak kurang ajar.
                Aku kemudian baru menyadari, ternyata daritadi aku tidak sadar dengan keberadaan murid-muridku yang lain. Tuhan.....guru macam apa aku ini? Adu mulut dengan muridku sendiri? Sungguh kekanakan. Aku melihat keadaan kelas saat ini. Semua muridku terdiam...mungkin mereka shock melihat kelakuanku tadi. Bahkan sampai ada muridku yang membuka mulutnya(?)-_-
                “Baiklah kita lanjutkan pelajaran hari ini. Buka buku paket kalian halaman 25^^” Semoga ini bukan pertanda buruk....
-00-
Di sudut lain........

Hai Park ChorongJ
Apa kabar malaikatku?
Aku rindu senyum manismu
Aku rindu suaramu yang kadang lebih terdengar seperti suara anak perempuan berumur 5 tahun
Apakah kau merindukanku juga?
Aku akan datang....
Menjemput malaikatku

                Pria itu pun menutup sebuah buku yang bersampul merah dan terdapat tulisan aneh di depannya. Dia tersenyum kecil ketika mengingat yeoja itu. Yeoja yang sangat dirindukannya. Yeoja yang dia yakini adalah bagian dari takdir hidupnya. Yeoja yang mungkin akan menghiasi hari-harinya kelak.

-00- 
Gimana ceritanya? gajelas yah? iya banget;____; udah gue bilang juga apa mening gausah dilanjutin u___u Butuh kritik dan saran ni(c)h.......kalo responnya bagus bakal gue lanjutin-_-)/ Wassalam^^

0 komentar on "[PART 1] FF JRONG-MONSTER"

Post a Comment

 

Why So Serious? Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review