Author : @nisamanda
Genre : Romance; agak yadong dikit(?)-_-
Cast :
Chorong Park
JR ( Park Jinyoung )
Other cast YANG GA KALAH IMUT
Length : Chaptered/On progress
PG : > 17th-50th._.
Hai...author balik dengan membawa part 1 dari FF JRong ini. Ngg...pertamatama gue mau ngucapin
makasih buat Lauren anak gue di RP Chorong yang udah maksa-maksa banget pengen ff ini dilanjutin. Terus...terus...buat semuanya yang udah sudi baca ff hina gue ini. Walopun JRong couple yang ga menarik, tapi percaya deh gue cuman dapet feel dari couple ini-_-v
Happy reading all :)
Disclaimer : Semua pemain milik yang di atas. Tak ada unsur galau saat menulis ff ini. Sekian
-00-
Siang
itu cuaca sangat gelap. Tampak awan hitam menyelimuti sebagian kawasan Seoul
yang saat itu sedang padat. Banyak orang yang sedang berjalan segera
mempercepat langkahnya agar segera tiba di rumahnya masing-masing. Mungkin....
Tetapi,
tidak semua orang berharap begitu ternyata. Salah satunya wanita itu. Wanita
yang sedang berjalan cepat sembari kepayahan karena terganggu oleh high heels
yang sedang dipakainya saat ini. Lagipula...apakah mungkin dia dapat berlari
dengan setelan blazer dan sepasang high heels yang menempel di kakinya? Rasanya
tidak mungkin.
Chorong
POV
Tuhan...rasanya
ingin ku maki semua orang di dunia ini. Kalau bukan karena Yoseob oppa yang
tiba-tiba tidak bisa mengantarku, mungkin aku tidak akan kepayahan seperti ini
untuk sampai di calon tempat kerja baruku ini. Kalau bukan karena ini adalah
hari pertamaku untuk mengenal sekolah baru, mungkin aku tidak perlu repot-repot
untuk mengenakan semua atribut yang....hmm menurutku tampaknya cocok dipakai
untuk seorang ahjumma-ahjumma -_-
Oh
iya, aku hampir lupa memperkenalkan diri. Perkenalkan namaku Park Chorong.
Umurku 22 tahun. Aku baru saja lulus
dari dunia perkuliahan dan berencana akan berkerja sebagai guru bahasa inggris
di salah satu SMA di pinggiran kota Seoul. Dan rencananya....hari ini adalah
hari pertamaku bekerja.
Jujur,
perasaanku saat ini sangat tidak karuan. Antara senang, takut, dan ingin ke
kamar mandi. Hft.........semoga aku berhasil!
“Sudahlah
jangan menangis seperti itu. Lebih baik kau pergi saja dari hadapanku sekarang!
Aku sudah tidak mencintaimu lagi.” Teriakan seorang pria membuyarkan lamunanku.
Saat ini aku sudah berada di antara lorong-lorong kelas. Begitu banyak ruangan
di sekolah ini sampai-sampai aku bingung untuk mencari ruangan kepala
sekolahnya. Menjengkelkan.
Aku
yang tadinya berniat untuk melanjutkan pencarianku, akhirnya terhenti karena
suara teriakan namja tersebut. Aku pun mencari asal suara tersebut dan akhirnya
menemukan seorang namja yang sedang berdiri membelakangi seorang gadis yang
sedang duduk sambil terisak.
“Oppa....tapi
kau bilang beberapa hari yang lalu kau mencintaiku, dan hanya aku satu-satunya
gadis yang ada di hatimu. Apakah kau lupa?” gadis itupun melihat ke arah namja
tersebut, yang kenyataannya masih acuh.
“Sudah
ku bilang aku bosan denganmu. Aku sudah tidak mencintaimu lagi sekarang.
Sudahlah, terima kenyataan dan pergi dari haapanku sekarang.” Namja itu
berbicara dengan nada yang enteng. Aku yang melihatnya hanya bisa menggerutu
dengan pelan. Bodoh sekali yeoja itu! Apakah dia tidak sadar kalau dia sudah
dipermainkan oleh namja bodoh tersebut? Cih.
“Oppa.....”
tiba-tiba yeoja itu pun berdiri dan medekati namja tersebut. Tiba-tiba,
dia memeluk namja tersebut dari
belakang. Aku yang tadinya sedang menggerutu, tiba-tiba shock ketika melihat
pemandangan yang ada di hadapanku sekarang. Aku melihat tangan yeoja tersebut
sedang meraba-raba dada namja tersebut. Secara perlahan, tangannya yang lentik
mulai membuka satu-persatu kancing yang tedapat pada kemeja yang tengah
dikenakan oleh namja tersebut.
Aku
hanya bisa ternganga, aku merasa jijik dengan pemandangan tersebut. Aku berniat
untuk pergi dan melupakan semua kejadian tersebut. Tapi..........
“PRANG!!!”
O-o..........
“Siapa
itu?!!” namja itu tiba-tiba tersadar dan langsung mencari asal suara
mengangetkan itu. Babbo! Kenapa aku harus menabrak tempat sampah besi ini?
Aissh. Aku pun tidak membuang-buang waktu lagi dan ingin segera pergi dari
situ. Aku takut namja itu tau dan akan mengira aku mengintip mereka sejak tadi.
Padahal memang benar sih.
Aku
pun langsung berlari tanpa memperdulikan apapun lagi. Aku ingin segera
cepat-cepat sampai di ruangan kepala sekolah dan menyelesaikan segala urusanku.
Salah sendiri. Kenapa sekolah ini harus memiliki banyak ruangan sehingga
membuatku bingung -_____-
JR
POV
“PRANG!!!”
suara itu pun mengagetkanku. Aku yang tadinya mulai hanyut terbawa oleh
permainan Hyeri langsung tersadar karena suara itu. Sepertinya ada yang
mendengar pembicaraan kami berdua dari tadi.
“Siapa
itu?!!” aku pun langsung melepaskan pelukan Hyeri dengan kasar yang terlihat
semakin lama seperti berniat untuk menggodaku. Aku langsung melihat ke arah
depan. Tampak sampah besi di depan kelas 10A sedang tergeletak di lantai dan
aku sekelebat melihat yeoja berambut panjang sedang berlari ke arah luar.
“Oppa...kenapa
kau melepaskan pelukanku uhm?” Hyeri tiba-tiba mendekatiku dan bertanya dengan
nada manja sambil mengaitkan tangannya di tanganku. Jujur aku jijik dengan
semua kemanjaannya selama ini. Aku tidak suka dengan yeoja manja. Apapun
bentuknya itu.
“Hyeri
lepaskan tanganku sekarang. Aku ingin pergi.” Aku pun menunggu Hyeri melepaskan
tangannya dari tanganku. Satu detik....dua detik....tiga detik....dia tidak
juga merubah posisinya. Akhirnya dengan sangat jengkel, aku pun melepaskan
tangannya dengan paksa. Hyeri hanya bisa pasrah menerima perlakuanku. Aku pun
lalu pergi meninggalkannya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
“Oppa!!!”
Hyeri memanggilku lagi tapi aku tetap acuh dan meninggalkannya sendirian di
lorong itu.
AUTHOR
POV
Chorong
masih tidak menyerah untuk mencari dimana ruangan kepala sekolah itu sebenarnya
berada. Dia sempat bertanya dengan siswa/siswi yang masih ada di sekolah itu.
Maklum, keadaan sekolah saat itu sudah sepi karena memang waktu jam pulang
sudah berlalu dari sekitar 1 jam yang lalu.
Tapi
lama-lama dia gerah juga karena bosan harus keluar dan masuk ruangan yang
salah. Setiap dia bertanya dengan satu siswa pasti siswa tersebut menunjukkan
ruangan yang salah kepadanya. Sampai-sampai ada siswa yang menunjukan ruangan
yang ternyata adalah ruangan laboratorium biologi! Alhasil, bukannya sosok
kepala sekolah yang dia temui di ruangan itu. Melainkan preparat-preparat hewan
yang sudah diawetkan, dan berbagai macam bentuk tengkorak manusia yang
tergantung di setiap ruangan.
Karena
jera dengan semua perlakuan itu, akhirnya Chorong memutuskan untuk bertanya
dengan salah satu petugas kebersihan yang sedang melakukan tugasnya di sekitar
area sekolah. Dia pun lalu menunjukkan di mana ruangan kepala sekolah yang
sedari tadi dia cari. Dia pun langsung mengetuk pintu ruangan tersebut
Chorong
POV
“Tok...tok....tok”
aku pun menghela napas sejenak sebelum mendengar jawaban dari dalam. Jujur, aku
rasa aku ingin pulang saja saat ini. Aku takut.
“Masuk.”
Aku mendengar suara dari dalam dan aku pun membuka pintu ruangan tersebut
secara perlahan. Pemandangan pertama yang aku lihat : seorang pria paruh baya
sedang duduk dibalikn meja yang penuh dengan tumpukan buku. Pria tersebut
sepertinya sedang sangat sibuk. Aku jadi tidak enak karena sudah menganggunya.
“Annyeonghaseyo!
Maaf saya menganggu pak.”Aku pun membungkukkan badanku sambil menampilkan
senyum terbaikku. Ku lihat dia juga tersenyum padaku. Senyumannya terlihat
bijaksana, bukan senyum menggoda seperti yang dilakukan para namja saat ini.
Aku tiba-tiba teringat namja kejam yang ada di lorong tadi. Apakah dia
melanjutkan pekerjaannya tadi setelah aku mengganggunya dengan suara berisik
itu? Huh apa-apaan kau ini, Park Chorong. Sudahlah lupakan kejadian tadi.
Rutukku dalam hati.
“Silahkan
duduk...Ya ada apa? Apakah ada masalah untuk pelaksanaan pesta perpisahan tahun
depan?” Hah? Apa? Perpisahan? Aku tidak mengerti apa yang beliau bicarakan. Aku
pun hanya ternganga karena bingung.
“Hmm...maaf
pak. Saya tidak mengerti apa yang anda bicarakan. Saya saja baru pertama kali
masuk ke sekolah ini.” Aku pun berkata dengan takut-takut. Aku takut calon
bos-ku itu akan marah lalu tiba-tiba berpikiran itu memecatku(?)
“Bukannya
kau murid sekolah ini yang berencana untuk mengurus persiapan perpisahan
sekolah ini tahun depan?” Kepala Sekolah
itu lalu menurunkan kacamata yang sedang dipakainya sedikit seraya
memperhatikanku. Aku yang sedang diperhatikan pun menjadi salah tingkah.
“Ma...maaf
pak sebenarnya saya ini adalah calon guru baru di sekolah ini. Saya yang
kemarin diminta anda untuk datang ke sekolah ini.” Aku pun was-was menunggu
reaksinya. Dia pun merengut, kemudian sekali lagi memperhatikanku dari atas
sampai bawah. Tak lama kemudian, raut wajahnya pun berubah menjadi cerah.
“Oh.....saya
mengerti. Kau adalah nona Park kan?Saya kira anda adalah murid sekolah ini.
Karena wajah anda sebenarnya terlalu muda untuk menjadi seorang guru.”
Omooo...apakah wajahku terlalu imut sampai-sampai orang lain pun tidak
menyangka bahwa umurku sudah menginjak 22 tahun? Aku pun menggaruk-garuk
rambutku yang tidak gatal karena malu.
“Hmm..tidak
apa-apa pak hehehe saya sudah biasa kok seperti ini. Jadi, bagaimana pak? Kapan
saya bisa mulai bekerja disini?” aku pun menatap wajah kepala sekolah tersebut
yang lama-lama tampak mirip seperti wajah ayahku itu dengan tatapan penuh
harap(?)
“Baiklah...kau
bisa mulai dari besok. Selamat bekerja dan ku harap kau bisa cepat mengerti
dengan sifat anak-anak di sekolah ini.”
Kepala Sekolah itu pun tersenyum lalu menyodorkan tangannya untuk
mengajakku bersalaman. Aku pun menyambutnya dengan senang hati.
Tuhan....rasanya aku ingin berteriak sekarang karena saking bahagianya ;_____;
“Gamsahamnida....mohon
bantuannya pak!” Aku pun kemudian membungkukan badanku berkali-kali. Aku sangat
semangat hari ini ‘-‘)9
Kepala
Sekolah yang melihat sikapku itu hanya tersenyum sambil mengangguk-anggukan
kepalanya. Setelah mengurus segala keperluan untuk hari pertamaku mengajar, aku
pun pamit pulang kepada beliau. Welcome to my new world!
AUTHOR
POV
Hari
ini adalah hari pertama Chorong bekerja sebagai guru di sekolah barunya. Pada jam pertama rencananya dia akan mengajar
di kelas 12B. Jujur, dia heran kenapa guru baru seperti dia harus ditempatkan
di kelas 12 bukannya di kelas 10 atau kelas 11?
CHORONG
POV
Aku
akhirnya sampai di depan kelas yang aku tuju. Aku pun menghela nafas sejenak
sebelum membuka pintu. Aku mendengar keributan dari dalam kelas sepertinya
mereka mengira bahwa jam pertama ini akan kosong karena aku memang sengaja
datang agak terlambat. Dengan perlahan, aku pun membuka pintu kelas itu.
Seketika suasana kelas pun berubah 180 derajat. Semua
mata tertuju pada kehadiranku. Apakah ada yang salah denganku? Aku pun berjalan
pelan dan berhenti tepat di antara dua papan tulis yang sekarang letaknya ada
di belakangku.
“Good
morning class! My name is Park Chorong. But you can call me Miss Cho. Saya
adalah guru bahasa inggris baru kalian, mohon bantuannya” Aku pun membungkuk
sedikit setelah perkenalan diri tersebut. Jujur, aku bingung sekali apa yang
harus aku lakukan untuk mengubah suasana yang aneh ini. Aku menunggu respon
dari murid-muridku ini. Satu detik....dua detik......tiga detik.......tetap
tidak ada respon dari satu orang pun;____;
“Apakah
ada yang ingin kalian tanyakan?” Aku pun semakin merasa aneh setelah melihat
mereka mulai sibuk dengan urusannya masing-masing. Ada yang bermain dengan
iPad, mengobrol dengan teman sebangkunya, sampai ada juga yang langsung
menggunakan headsetnya setelah mendengarkan perkenalan diriku tadi.
Tuhan.......apa yang salah denganku? T^T
“Baiklah kalau tidak ada yang ingin
bertanya....mari kita lanjutkan pelajaran hari ini.” Karena frustasi, aku pun
memutuskan untuk melajtukan pelajaran hari ini saja. Masa bodoh lah, yang
penting aku sudah berusaha untuk bersikap baik terhadap mereka.
“Miss
Cho aku ingin bertanya!” seorang muridku mengangkat tangannya. Akhirnya ada
juga yang peduli denganku. Aku sangat terharu:’)
“Ya
tentu saja....apa yang ingin kau tanyakan?” aku pun tersenyum ke arahnya
mencoba untuk ramah. Ku lihat murid-muridku yang lain juga mulai meninggalkan
kegiatannya masing-masing lalu menunggu pertanyaan yang akan keluar dari
mulutnya.
“Miss
Cho....apakah kau baru saja lulus dari TK? Suaramu lebih mirip anak TK
ketimbang lulusan kuliahan seperti orang seusiamu.” Seketika suasana kelas pun
berubah. Semua muridTku langsung tertawa keras setelah mendengar pertanyaan
dari murid kurang ajar itu. Mukaku langsung berubah seperti kepiting rebus
setelah mendengar pertanyaan itu. Memang sih banyak orang yang bilang suaraku
itu terlalu kekanak-kanakan untuk wanita seusaiaku. Tapi, aku tidak menyangka
muridku bisa bertanya seperti itu-____,-
“BRAAAAK!!!”
tiba-tiba pintu kelas pun terbuka cukup keras. Aku pun langsung mengalihkan
pandanganku ke arah pintu kelas. Ya ampun..............namja itu.
JR
POV
Aku
berjalan menuju ke arah kelas dengan
langkah gontai. Jujur, aku sebenarnya sudah sangat malas untuk melanjutkan
sekolah. Tapi apa yang bisa aku lakukan? Kedua orang tua ku sangat berharap aku
bisa melanjutkan usaha mereka di berbagai bidang. Ya appaku adalah seorang
pengusaha kaya yang mempunyai bisnis dimana-mana. Sedangkan eommaku, adalah
seorang ibu rumah tangga yang sangat mencintai anaknya. Kadang, malah terlalu
berlebihan.
“Hai
neraka!” aku berbicara kepada diriku sendiri sambil memandang sebuah pintu yang
sekarang hanya berjarak beberapa senti dari hadapanku. Dengan seenaknya aku
menendang pintu, yang ternyata adalah pintu kelasku dengan keras.
“BRAAAAK!!!”
suara yang aku hasilkan(?) ternyata cukup keras. Bahkan cukup untuk membuat
semua pasang mata tertuju padaku. Aku tidak peduli. Aku memang sudah terkenal
sebagai seorang “badboy” dari dulu. Tapi aku masih tak habis pikir, kenapa para
yeoja itu memujaku? Apakah mereka semua sinting? Haha walaupun aku terlihat
begitu nakal di sekolah, namun sebenarnya aku adalah seorang anak yang baik di
rumah.
Pemandangan
pertama yang aku lihat adalah seorang yeoja asing yang kini tengah memandangiku
dengan tatapan kaget. Mungkin dia kaget dengan kedatanganku yang tiba-tiba atau
entahlah.....
“Mengapa
kau melihatku dengan tatapan aneh seperti itu? Apakah ada yang salah denganku?”
aku bertanya dengan nada sinis. Dia masih terdiam dan tetap memandangku dengan
tatapan aneh itu.
“HEI!!!!”
aku membentaknya dengan nada yang cukup keras.
Chorong POV
“HEI!!!!”
namja itu membentakku? Aku pun tersadar. Hah apakah dunia ini sudah gila? Aku
adalah seorang guru, dan....dan sekarang namja yang ada didepanku itu
membentakku? Bukankah dia itu adalah muridku?-______-
“HEI
MENGAPA KAU MEMBENTAKKU HAH?” aku pun tak mau kalah untuk membentaknya. “ITU SEMUA KARENA KAU MENATAPKU DENGAN
TATAPAN ANEH SEPERTI ITU!” namja itu kemudian membalas lagi dengan nada tinggi.
“KAU
ITU PERNAH DIAJARI SOPAN SANTU TIDAK SIH? AKU INI GURUMU DAN KENAPA KAU SANGAT
BERANI UNTUK MEMBENTAKKU?” kemudian namja itu pun terdiam. Dia langsung
memperhatikanku dari atas sampai bawah, sama persis seperti yang dilakukan kepala sekolah dulu.
“Jadi....kau
adalah seorang guru? WAKAKAKAKKAK” namja itu kemudian tertawa keras. Aku tercengang
melihat tingkahnya. Kenapa dia tertawa......
“Kenapa
kau tertawa?” aku bertanya dengan nada pelan.
“Pfft....tidak.
Kau lebih terlihat seperti murid sekolah ini dibandingkan seorang guru”
jawabnya dengan nada santai. Sial.
“Kau......duduk
di tempatmu sekarang juga!” aku kesal dengan namja itu. Bahkan aku belum tau
siapa namanya hhh.......menyebalkan. Aku lihat dia langsung kembali ke tempat
duduknya dengan santai. Dasar anak kurang ajar.
Aku
kemudian baru menyadari, ternyata daritadi aku tidak sadar dengan keberadaan
murid-muridku yang lain. Tuhan.....guru macam apa aku ini? Adu mulut dengan
muridku sendiri? Sungguh kekanakan. Aku melihat keadaan kelas saat ini. Semua
muridku terdiam...mungkin mereka shock melihat kelakuanku tadi. Bahkan sampai
ada muridku yang membuka mulutnya(?)-_-
“Baiklah
kita lanjutkan pelajaran hari ini. Buka buku paket kalian halaman 25^^” Semoga
ini bukan pertanda buruk....
-00-
Di sudut lain........
Hai Park ChorongJ
Apa kabar malaikatku?
Aku rindu senyum
manismu
Aku rindu suaramu yang
kadang lebih terdengar seperti suara anak perempuan berumur 5 tahun
Apakah kau
merindukanku juga?
Aku akan datang....
Menjemput malaikatku
Pria
itu pun menutup sebuah buku yang bersampul merah dan terdapat tulisan aneh di
depannya. Dia tersenyum kecil ketika mengingat yeoja itu. Yeoja yang sangat
dirindukannya. Yeoja yang dia yakini adalah bagian dari takdir hidupnya. Yeoja yang
mungkin akan menghiasi hari-harinya kelak.
-00-
Gimana ceritanya? gajelas yah? iya banget;____; udah gue bilang juga apa mening gausah dilanjutin u___u Butuh kritik dan saran ni(c)h.......kalo responnya bagus bakal gue lanjutin-_-)/ Wassalam^^
0 komentar:
Post a Comment